Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Debat publik kian seru, hanya beberapa hari setelah perselisihan antara Bank Indonesia dan Departemen Keuangan—tentang bantuan likuiditas Bank Indonesia (BLBI)—mencuat ke permukaan. Kali ini dana yang diributkan bukan satu atau sepuluh triliun, tapi ratusan triliun rupiah. Mesin cetak Perum Peruri waktu itu bekerja 24 jam agar uang yang jumlahnya hampir setara dengan tiga tahun APBN bisa dikucurkan ke bank-bank yang terancam kolaps. Dua bank besar, Bank Danamon dan BCA, terselamatkan—masing-masing menyedot Rp 22 triliun dan Rp 40 triliun—tapi ada yang tak tertolong seperti Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI). Ibarat sumur tanpa dasar, BDNI melahap dana BLBI Rp 28 triliun begitu saja tanpa hasil apa-apa.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo