Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TERNYATA ada benarnya orang mengkritik peran ganda Aburizal "Ical" Bakrie. Sekarang terbukti ia sulit menarik garis pembatas antara tugasnya sebagai menteri anggota kabinet dan sebagai pengusaha yang memiliki konglomerasi bisnis Bakrie. Dan itu mengganggu citra kabinet. Kasus penjualan PT Lapindo Brantas Incorporated, perusahaan yang bertanggung jawab atas semburan lumpur panas di Sidoarjo, menunjukkan dengan jelas konflik kepentingan antara dua peran Ical itu. Dua hari berturut-turut pekan lalu, di gedung Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dan di kantor kepresidenan, dua tempat yang mengharuskan ia berperan sebagai menteri, Ical mengkritik kebijakan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam). Ahmad Fuad Rahmany, Ketua Bapepam, menolak penjualan Lapindo, unit bisnis milik Grup Bakrie, kepada Freehold Group Ltd.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo