Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Pernyataan Prof. Darwin Karyadi

Dr. iwan t. budiarso dalam menanggapi pernyataan dr. darwin karyadi yang menyebut penelitian iwan tentang msg/vetsin perlu dipertanyakan. iwan balik menyerang hasil penelitian rekan-rekan darwin karyadi.

20 Juni 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saya merasa sangat prihatin seteah membaca pernyataan Prof. Dr. Darwin Karyadi dalam berita berjudul Sesudah 10 Tahun, Maslh Mencemaskan (TEMPO, 16 Mei, Kesehatan). Kepala Pusat Penelitian Pengembangan Gizi, Badan Penelitian Pengernbangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, itu menyatakan bahwa hasil penelitian MSG/vetsin Dr. Iwan T. Budiarso, Universitas Tarumanagara, perlu dipertanyakan kualitasnya. Saya ingin menanyakan kepada Prof. Dr. Darwin Karyadi, bagian mana dari penelitian itu yang tak ilmiah, agar masyarakat umumnya, dan para peneliti khususnya, tak sampai tersesat oleh hasil laporan penelltlan saya. Kalau hasil penelitian saya dianggap tak bermutu, bagaimana sekarang dengan naskah hasil penelitian Drh. Ridwan, Mucherdiyantiningsih, B.Sc., dan Muhilal, Ph.D., yang kebetulan anak buah Prof. Dr. Darwin Karyadi, yang baru-baru ini diterbitkan dalam majalah Gizi Indonesia volume XI, Nomor 1, 1987 halaman 17-20, berjudul Pengaruh Pemberian MSG terhadap Pertumbuhan, Konsumsi, dan Kesehatan Ayam. Hasil penelitian tersebut, bila dikaji secara teliti, bukan saja tak obyektif, tapi juga tidak nalar. Sebab, nyata-nyata ditemukan kelainan seperti: Gejala kantuk timbul setelah diberikan MSG selama 0,5 sampai 3 jam bergantung kepada dosis (halaman 19). Selanjutnya, pemeriksaan patologi-anatomis tak dilakukan secara mikroskopis terhadap organ-organ yang tampak normal dengan mata telanjang. Padahal, literatur yang ada menyebutkan adanya kelainan organ (otak, hati, dan ginjal) secara mikroskopis. Dan, yang lebih mengejutkan, kesimpulan pada akhir penulisan laporan itu, "Pemakaian MSG sebagai wahana fortifikasi vitamin A, dengan demikian, tidak terlihat bahayanya (Halaman 20). Kesimpulan itu sungguh terlalu berani, tidak bertanggung jawab sosial, dan tendensius. Begitu pula korentar Prof. Dr. Darwin Karyadi, yang menyataka "Tidak usah MSG, kasih air atau gula yang banyak juga bisa berbahaya." Komentar dan alasan itu bukan saja tak ilmiah dan nalar, bahkan terasa sangat janggal terdengarnya. Sebab, kata-kata itu keluar dari seorang dokter dan juga dokter ahli gizi yang terhormat. Kalau memang MSG/vetsin 100% aman, mengapa ada aturan cara pemakaiannya dan batasannya. Yakni 120 mg/kg berat badan, dan juga dianjurkan supaya tidak dibubuhkan dalam makanan bayi dan balita. Sebaliknya, adakah batas takaran resmi dan peringatan untuk penggunaan air dan gula? DR. IWAN T. BUDIARSO DVM., M. SC. Peneliti, Bagian Patologi FK Universitas Tarumanagara Jakarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus