Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Marginalia

Protes Penyanyi

Joan baez adalah penyanyi penentang perang vietnam pada tahun 1960-an. ia tak suka pada tindakan negerinya, AS, yang terlibat di Vietnam. kini ia menentang komunis di indocina.

14 Juli 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

GADIS ramping berambut hitam panjang itu bernyanyi: Apa yang terjadi pada hujan? Suaranya sayu, agak gementar. Dan kita termangu-mangu. Joan Baez. Limabelas tahun yang silam atau lebih, kita dengar suaranya dengan jelas. Apa yang terjadi pada hujan? Awan telah bercampur debu radio-aktif, bom telah jatuh, Vietnam telah terbakar. Di sana mayat hangus, tanah dikerumuni ulat, dan hati dikerumuni kebencian. Joan Baez, gadis ramping berambut hitam yang tergerai itu, telah menyanyikan banyak hal dan menyuarakan banyak gugatan. Ia telah membikin kita peka sampai sentimentil. Ia telah membikin kita seperti sapu tangan kertas, rapuh, tak akan kekal, dan seakan menangung tugas untuk mengusap air mata sejarah. Maka anak-anak muda pun konon bisa memadukan suara untuk lagu We shall Overcome, dengan tenggorokan terganjal haru dan hati dilukai perang. * * * * JOAN Baez, wanita itu, kini berumur 38 tahun. Tahun 1960-an yang terkenal --gemuruh oleh protes dan bom-bom Amerika di Indocina, telah berganti dengan tahun 1970-an. Perang Vietnam telah habis -- setidaknya sebagai perang antar Amerika dengan kaum komunis. Dari Indocina kini muncul sederet kisah penderitaan lain: para pengungsi, "orang-orang perahu" yang begitu banyak menimbulkan pertikaian faham hari-hari ini. Di manakah gadis berambut hitam ini sekarang, dalam usia 38 tahun? Rupanya ia masih bersuara. Tapi apabila belasan tahun yang lalu ia datang ke Hanoi untuk menyatakan ketidaksukaannya kepada tindakan negerinya sendiri, Amerika Serikat, sekarang ia datang ke Washington untuk menyatakan protesnya kepada negeri yang dulu ia bela Vietnam. "Saya telah berhasil bertolak 360 derajat," katanya kepada wartawan Lynn Darling dari Washington Post pekan lalu. Malam itu, di depan wakil-wakil pengungsi Vietnam -- yang berbicara dalam bahasa mereka sendiri -- ia mengangguk. Ia menyatakan dukungannya. Ia telah memasang iklan besar mengecam pelanggaran hak-hak asasi oleh pemerintah komunis Vietnam. Dan ia pun malam itu menyanyikan "Sebelum aku jadi budak, aku akan ditanam dalam kuburku dan pulang ke Tuhanku, merdeka." * * * * AH, mon enfant terrtible, konon guru Perancisnya pernah berkata padanya, apakah yang kini kau cari? Di tahun 1960-an ia memprotes. Di tahun 1970-an ia memprotes. "Selama saya mempunyai suatu tujuan perjuangan, sesuatu yang bisa jadi tempat saya mencurahkan tenaga saya, selama itu beres. Itulah yang saya perlukan untuk menaikkan adrenalin saya." Kata-kata itu seperti tak serius, tapi barangkali benar. Barangkali benar bahwa orang seperti dia selalu memerlukan suatu tujuan perjuangan, suatu cause. Barangkali benar bahwa apa yang diperjuangkan bukanlah hal yang teramat penting. Barangkali benar bahwa urusan utama bukanlah kebebasan atau perdamaian atau keadilan, melainkan adrenalin. Banyak orang di Barat, dengan sedikit risiko dan banyak publisitas, berhasil menampilkan diri jadi pembela ini atau itu, penentang anu atau sesuatu. Namun dalam hal itu, Joan Baez mungkin tak teramat berbeda dari seorang wanita pemrotes lainnya dari Amerika: Jane Fonda. Bintang ini juga menentang perang Vietnam. Ia juga pergi ke Hanoi. Kini pun ia masih tetap menolak buat mengutuk kaum komunis yang berkuasa. Ia mengirim surat kepada Baez memperingatkan, bahwa kecamannya terhadap Vietnam akan memperkuat "unsur-unsur sempit dan negatif" yang percaya bahwa "komunisme lebih buruk ketimbang maut". Jane Fonda, sementara itu kita tahu, tak pernah harus lari seperti orang perahu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus