Tanggapan tentang nuku

Setelah membaca Laporan Utama TEMPO, 15 Januari 1994, tentang demonstrasi, saya ingin mengatakan dua hal: 1. Saya salut kepada Nuku Soleiman. Bukan karena dia Ketua Harian Yayasan Pijar, bukan karena ia masuk penjara karena menyebarkan stiker, namun karena dedikasinya pada kehidupan politik di Indonesia. Sejarah perkembangan politik di Indonesia pasca-kemerdekaan memang diwarnai demonstrasi yang dipelopori mahasiswa. 2. Pesatnya perkembangan ekonomi Indonesia membawa akibat banyakanya pekerjaan ditawarkan di kota-kota besar, baik dari perusahaan swasta nasional maupun asing. Hal ini mempengaruhi mahasiswa Indonesia untuk tidak lagi berpikir politis seperti dulu. Mereka lebih memikirkan kemapanan ekonomis ketimbang terjun dalam kehidupan politik. Banyak mahasiswa lulusan ilmu politik bekerja di bidang manajemen atau pemasaran. Hak itu tak terjadi pada Nuku Soleiman dan kawan-kawannya di Yayasan Pijar. Apakah Nuku Soleiman dan kawan-kawannya tak khawatir pada hari esok? Mungkin dengan ini terbukti bahwa Nuku hanyalah seorang intelektual yang ingin melihat kehidupan politik negaranya menjadi sehat.HAFIANSYAH MEGESoutheast Asian Studies Ohio University Athens OH 45701 USA