Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum ke-10 sudah di depan mata. Sebagai tuan rumah, berbagai elemen masyarakat di Bali turut berupaya menyukseskan kegiatan yang akan dihadiri 43 duta besar dan 4 organisasi internasional tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Umum Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet, menilai agenda itu mampu untuk meningkatkan pemasukan pariwisata dan mengenalkan budaya Pulau Dewata kepada dunia. "Kita wajib mendukung, menjaga keamanan dan kedamaian saat event berlangsung," katanya melalui keterangan resmi, Jumat, 10 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada empat pembahasan utama dalam World Water Forum ke-10. Forum global di lingkup Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) tersebut akan mengangkat isu tentang konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).
Sebanyak 244 sesi dalam rangkaian World Water Forum ke-10 diharapkan bisa membawa hasil konkret ihwal pengelolaan air terpadu untuk pulau-pulau kecil—sering disebut sebagai Integrated Water Resources Management (IWRM) on Small Islands. Ada pula harapan pembentukan pusat keunggulan atau praktik terbaik untuk ketahanan air dan iklim atau Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE).
Kegiatan World Water Forum ke-10 rencananya dipusatkan di kawasan Nusa Dua, Bali. Rangkaian agenanya berlangsung pada 18-25 Mei 2024.
Sebagai Bendesa Agung—sosok yang dihormati masyarakat lokal Bali—Ida Penglingsir mengibau warga dan peserta acara untuk menjaga ketertiban selama KTT World Water Forum ke-10. “Jangan sampai event Internasional ini tidak sukses dan meninggalkan kesan buruk di mata dunia,” kata dia.
Sekretaris Pecalang atau Bantuan Keamanan Desa Adat (Bakamda) Bali, I Komang Gede Agung Setiawan, memastikan timnya akan menjaga kelancaran World Water Forum ke-10 secara ketat. Pecalang akan berkoordinasi dengan TNI dan Kepolisian RI untuk dalam mengamankan lokasi kegiatan.
"Kami Pecalang Bali siap atensi sepenuhnya untuk menjaga keamanan," kata dia.