Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lahan seluas 25 hektare (Ha) di Simpang Lasa, Kepulauan Sungai Segajah, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, terbakar pada Senin kemarin, 23 September 2024. Kepala Kepolisian Sektor Kubu, Inspektur Satu (Iptu) Kodam Firman Sidabutar, mengatakan lahan di kebun sawit yang dipenuhi semak belukar itu dimiliki oleh delapan orang warga lokal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Api sudah padam, namun masih mengeluarkan asap. Kami masih melakukan upaya pendinginan," katanya, dilansir dari Antara pada Selasa, 24 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kebakaran lahan itu dipadamkan oleh 62 orang personel gabungan, serta masyarakat setempat. Lokasi lahan yang dilahap api hanya berjarak sekitar 15 kilometer atau bisa ditempuh dalam 45 menit dari Kepolisian Sektor Kubu. Para petugas dari Polsek Kubu masih bergerak untuk memeriksa kemungkinan adanya kesengajaan dalam insiden tersebut.
Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi 5 titik panas atau hotspot pada 23 September lalu, hari ketika api muncul. Saat itu, seluruh hotspot di wilayah Riau memang terkumpul Kabupaten Rokan Hilir.
Bila ditotal, terdapat 74 hotspot yang terdeteksi di Pulau. Jumlah terbanyak, yaitu 43 titik berada di Sumatera Selatan (43 titik). Titik panas lainnya tersebar di Lampung (13 titik), Bengkulu (7 titik), Bangka Belitung (4 titik), serta masing-masing 1 titik di Sumatera Barat dan Jambi.
Merujuk pantauan BMKG Stasiun Pekanbaru, jumlah hotspot tersebut belum berubah hingga Selasa pagi ini. Titik panas di Riau juga masih terpusat di Kabupaten Rokan Hilir.