Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

6 Fakta Gempa Jepang dari Zona Megathrust yang Disangka Bikin Tsunami

Gempa ini disebutkan memiliki mekanisme sumber berupa sesar naik (thrust fault) yang berasosiasi dengan sumber gempa megathrust.

21 Maret 2021 | 15.03 WIB

Lokasi gempa di Jepang
Perbesar
Lokasi gempa di Jepang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa tektonik di Jepang sempat disangka membuat tsunami setinggi 1 meter pada, Sabtu, 20 Maret 2021. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap enam fakta gempa itu yang mengguncang wilayah Ishinomaki di timur Jepang.

Baca:
Tabrakan Mobil dengan Jet Tempur MiG-29 di Ukraina, Ini yang Terjadi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Awalnya gempa yang terjadi pada pukul 16.09 WIB itu dinyatakan bermagnitudo 7,2. Setelah pemutakhiran data menjadi 7,0.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pusat sumber atau episenter gempa terletak pada koordinat 141,41° Bujur Timur dan 38,53° Lintang Utara. Lokasi tepatnya di laut yang berjarak sekitar 27 kilometer arah timur laut Kota Ishinomaki, Jepang, dengan kedalaman dangkal, yaitu 44 kilometer.

Gempa ini disebutkan memiliki mekanisme sumber berupa sesar naik (thrust fault) yang berasosiasi dengan sumber gempa megathrust pada subduksi Lempeng Pasifik yang menunjam ke bawah Jepang.

Dampak gempa ini di Miyagi Prefecture guncangannya mencapai skala intensitas VI-VII MMI. Skala itu menggambarkan getaran yang dirasakan oleh semua penduduk itu mengejutkan dan membuat orang lari keluar. Bangunan pun bisa rusak ringan hingga hancur jika konstruksinya buruk. Struktur tahan gempa di Jepang disebutkan berperan menahan kerusakan bangunan.

Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, warga terkesan santai namun tidak abai terhadap gempa itu. “Sepertinya tidak ada kepanikan, mereka tahu harus berbuat apa,” katanya, Ahad, 21 Maret 2021. Dia memuji edukasi mitigasi gempa bagi warga Jepang.

Sempat muncul peringatan potensi tsunami, namun alat pengukur ketinggian air laut di Ofunato Station pada Prefektur Iwate menunjukkan tidak terjadi adanya anomali tinggi muka laut. “Artinya tidak terjadi tsunami,” kata Daryono. Gempa di Jepang itu tidak berdampak ke wilayah Indonesia.

ANWAR SISWADI

 

Erwin Prima

Erwin Prima

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus