Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tiap spesies makhluk hidup termasuk hewan laut memiliki peranan penting dalam sebuah ekosistem, mulai dari makhluk kecil seperti polip karang maupun sebesar paus. Oleh karena itu bila satu spesies berada dalam ambang kepunahan, hal itu dapat berpengaruh pada seluruh ekosistem.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika suatu spesies berada dalam bahaya kepunahan, ia akan terdaftar dalam Undang- Undang Spesies Terancam Punah (Endangered Species Act).
6 Hewan laut Terancam Punah
NOAA Fisheries telah mengembangkan dan menerapkan rencana pemulihan dan peta jalan untuk pemulihan spesies, serta mencegahnya dari kepunahan. Oleh karenanya diperlukan upaya konservasi serta melestarikan keanekaragamannya di Bumi ini. Berikut enam hewan laut yang terancam akan punah seperti dilansir darilaut.id mitra Teras.id:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Penyu Lekang Zaitun
Penyu jenis ini merupakan salah satu jenis penyu terkecil di dunia. Seperti namanya, penyu lekang zaitun mendapatkan namanya dari warna abu-abu kehijauan pada cangkangnya yang berbentuk hati. Seperti penyu pada umumnya, lekang betina kembali ke darat untuk bertelur di pasir. Mereka adalah navigator yang hebat dan dapat kembali ke pantai di area yang biasanya dijadikan tempatnya menetas. Lekang betina kembali ke pantai untuk bersarang dan bertelur dalam jumlah banyak.
Sayangnya, perilaku bersarang dan bertelur lekang menyebabkan banyak orang mudah untuk mengambil telurnya dalam jumlah banyak, serta membunuh sejumlah lekang betina dewasa untuk dikonsumsi. Inilah yang menjadi penyebab utama penurunan jumlah penyu lekang di hampir seluruh dunia.
Pengumpulan telur di banyak negara dapat mengurangi ancaman kepunahan spesies ini. Namun tangkapan lain dari pukat, Rawai, jaring komersial terus menjadi ancaman global bagi lekang zaitun.
2. Pari gergaji
Ikan pari gergaji (smalltooth sawfish) atau disebut juga ikan hiu todak kecil, walaupun tubuhnya seperti hiu namun termasuk golongan ikan pari.
Seluruh tubuhnya terdiri dari tulang rawan yang kuat dan fleksibel. Ikan jenis ini dapat ditemukan di Amerika Serikat, di lepas pantai Florida.
Ikan pari gergaji menggunakan moncongnya yang panjang dan berduri untuk menebas kelompok ikan-ikan yang lewat, dengan mengayunkannya ke depan dan belakang untuk menusuk dan menyetrum mangsanya. Mulut gergajinya mengandung organ peka-elektro, yang memungkinkan ikan ini dapat merasakan kehadiran mangsa di dekatnya.
3. Ikan Sturgeon Atlantik
Habitat ikan ini berada di sungai dan laut di pantai Amerika Serikat. Pada 1800-an ikan ini banyak diambil telurnya dan dihargai sebagai kaviar berkualitas tinggi dengan sebutan "Black Gold Rush”. Perburuan ini yang menyebabkan penurunan drastis populasi sturgeon Atlantik.
Selain itu pencemaran air, bendungan, pengerukan, dan hantaman kapal juga mengancam kepunahan spesies yang dapat tumbuh hingga 4,8 meter ini.
4. Paus pembunuh palsu
Sejak 1980-an populasi paus pembunuh palsu (false killer whale) yabg termasuk dalam keluarga lumba-lumba ini terus menurun. Berkurangnya spesies paus ini di lautan dikarenakan aktivitas perikanan yang tidak ramah lingkungan.
5. Ikan kerapu teluk
Ikan kerapu teluk memakan semua jenis mangsa dengan menggunakan mulutnya yang menonjol untuk menelan ikan dan kepiting secara utuh.Setelah tumbuh dewasa, ikan ini hidup dalam kelompok besar di terumbu bawah laut untuk berkembang biak setahun sekali.
Kerapu teluk dulunya merupakan tangkapan umum bagi para nelayan di Pantai Barat. Namun karena penangkapan ikan yang berlebihan, ikan ini terancam punah keberadaannya.
6. Paus kepala busur
Paus kepala busur (Whale Bowhead) ialah spesies mamalia laut yang paling baik beradaptasi hidup di air es, sebab paus ini memiliki lapisan lemak setebal 48,5 sentimeter. Tengkorak tebal yang dimilikinya membantu paus ini menembus es laut setebal 20,5 centimeter sehingga membantunya dapat hidup di perairan yang memiliki lapisan es musiman.
Walaupun pemulihan keberadaannya di pantai Utara Alaska cukup besar, namun spesies ini masih terancam. Sekitar 12 persen paus kepala busur memiliki bekas luka alat jerat. Laut yang mulai ramai akan kebisingan, kapal, dan ancaman dari paus pembunuh adalah faktor lain yang mengancam kelangsungan hidup paus kepala busur.
ANNISA FIRDAUSI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.