Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Layanan Kehutanan Amerika Serikat Randy Moore berkunjung ke hutan Desa Tuwung di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, pada 24 Januari 2024. Layanan Kehutanan Amerika Serikat atau US Forestry Service (USFS) merupakan bagian dari Departemen Pertanian Amerika yang bertanggung jawab mengelola hutan seluas 780 ribu kilometer persegi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah melihat pengelolaan hutan desa itu, Randy Moore mengaku terinspirasi. “Apa yang dilakukan masyarakat di sini bisa menjadi inspirasi untuk kami replikasi di Amerika Serikat mengenai pengendalian kebakaran hutan berbasis masyarakat,” kata Moore, seperti dikutip rilis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Desa Tuwung merupakan desa yang dikepung oleh ekosistem rawa gambut. Pada 2019, masyarakat desa ini mendapat persetujuan pengelolaan hutan melalui perhutanan sosial seluas 1.297 hektare untuk 206 keluarga. Setiap tahun, gambut di hutan produksi ini selalu terbakar.
Dengan berbekal persetujuan perhutanan sosial itu, masyarakat mengelola hutan dengan membentuk Masyarakat Peduli Api. Ada 60 orang yang tergabung dalam Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Tuwung. Anggota MPA melakukan patroli hutan dan sigap apabila terjadi kebakaran untuk dilakukan pemadaman. Dengan patroli itu, sejak 2019, gambut Desa Tuwung tak lagi terbakar.
Masyarakat juga melakukan restorasi dengan jenis tanaman asli pada areal perlindungan yang memiliki kedalaman gambut lebih dari 3 meter serta pada areal pemanfaatan yang memiliki kedalaman gambut 0-3 meter. Masyarakat memilih tanaman yang cocok dengan ekosistem gambut sesuai pengalaman yang mereka peroleh secara turun-temurun.
Memakai teknik agroforestri, tanaman endemik yang mereka tanam mengundang madu sehingga kini mereka mendapat penghasilan tambahan budi daya madu. Setiap tahun LPHD Tuwung memanen 88 liter madu dengan nilai penjualan Rp 22 juta. Selain itu juga ada peternakan babi dengan nilai penjualan daging sebesar Rp 52,7 juta dan budidaya lele yang menghasilkan 1.781 kilogram dengan nilai transaksi Rp 39,2 juta.
Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Bambang Supriyanto yang menemani Menteri LHK Siti Nurbaya dalam kunjungan Randy Moore itu menambahkan bahwa rehabilitasi lahan kritis di area LPHD Tuwung mendapat dukungan Direktorat Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan dan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM).
Bambang Supriyanto juga mengapresiasi pendampingan mandiri oleh Borneo Nature Foundation kepada LPHD Tuwung. Dengan pendmapingan aktivis LSM tersebut, LPHD bisa membangun tata kelola kelembagaan, pemahaman pengelolaan hutan lestari, hingga pengembangan bisnis perhutanan sosial.
Rendy Moore mengatakan di California kawasan hutan juga sering terbakar ketika musim kemarau. Setelah melihat praktik pengendalian kebakaran di Desa Tuwung, ia mengatakan, pengendalian kebakaran oleh masyarakat jauh lebih efektif. Sehingga, kata dia, negara bagian California bisa meniru cara pemerintah Indonesia bekerja sama dengan masyarakat dalam mengelola hutan negara.
Menteri Siti Nurbaya menambahkan bahwa penilaian Randy Moore merupakan apresiasi terhadap praktik pengelolaan hutan lestari oleh LPHD Tuwung. “LPHD Tuwung in bisa menjadi contoh penanganan kebakaran hutan dan lahan bersama masyarakat secara nasional,” katanya.