Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Anak Gajah Liar Ditemukan Mati di Sungai, Sedang Diteliti Sebabnya

Gajah liar dihalau kembali ke hutan dan kawanannya di Aceh dan Riau.

13 Januari 2021 | 17.41 WIB

Petugas memeriksa bangkai gajah liar mati di Kampung Belang Rakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Selasa 12 Januari 2021. Antara Aceh/HO
Perbesar
Petugas memeriksa bangkai gajah liar mati di Kampung Belang Rakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Selasa 12 Januari 2021. Antara Aceh/HO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Banda Aceh - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh belum bisa memastikan penyebab kematian seekor gajah liar di sekitar perkebunan warga Kampung Belang Rakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah. Sejauh ini baru teridentifikasi kalau bangkai milik gajah remaja betina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tim medis sudah di lokasi temuan bangkai gajah untuk melakukan nekropsi atau otopsi satwa dilindungi tersebut," kata Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto di Banda Aceh, Rabu 13 Januari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Penemuan bangkai satwa dilindungi tersebut berawal ketika warga setempat hendak menggiring kawanan gajah liar ke kawasan hutan dan menjauhi areal perkebunan pada Selasa. Bangkai gajah sudah menebar bau tak sedap di alur sungai yang menjadi sumber air bersih masyarakat setempat tersebut.

"Kami menunggu hasil nekropsi tim medis untuk memastikan penyebab kematian gajah tersebut," kata Agus Arianto.

Di Riau, BKSDA daerah setempat juga belum lama menghalau dua gajah liar ke kawasan Tesso Utara, di Kuala Terusan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, yang sebelumnya sempat terpisah dari rombongannya. Kedua gajah, terdiri dari dewasa dan anak-anak, hingga Senin sore lalu terpantau di semak belukar yang jaraknya hanya 300 meter dari rumah warga.

Sebelumnya, warga sempat melakukan penggiringan gajah tersebut menggunakan petasan, namun justru dua gajah itu terpisah. "Hampir sepekan warga Desa Kuala Terusan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, diresahkan dengan keberadaan dua gajah liar yang terpisah dari rombongannya," kata Kabid Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah I, Andre Hansen, dalam keterangannya, di Pekanbaru, Selasa.

Andre mengimbau warga untuk sementara mengurangi aktivitas di kebun dan di luar rumah, kecuali petugas jaga yang ditunjuk khusus siaga pada lokasi yang padat penduduk. Selain itu, warga juga diminta tidak menghalau dari arah berlawanan, agar satwa dilindungi itu bisa kembali ke jalur semula dan berkumpul bersama kawanannya.

"Secara alami, hewan ini juga mengetahui habitat mereka dan tentunya ingin berkumpul kembali dengan kelompok mereka," katanya.

Gajah sumatera merupakan satwa liar yang dilindungi. Berdasarkan data organisasi konservasi alam dunia, IUCN, gajah sumatra hanya ditemukan di Pulau Sumatra. Satwa tersebut masuk spesies terancam kritis dan berisiko tinggi untuk punah di alam liar.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus