Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta warga mewaspadai banjir material vulkanik dari Gunung Karangetang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara saat hujan deras.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saat ini hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur wilayah kabupaten dan kota di Sulawesi Utara, termasuk Kepulauan Sitaro," kata Kepala Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi dan Maluku, Badan Geologi, Juliana DJ Rumambi di Manado, Kamis, 11 Juli 2024, yang dilansir Antara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Juliana, usai erupsi pada beberapa waktu lalu, material hasil erupsi Gunung Karangetang masih berada di puncak kawah serta lereng gunung. Kondisinya sangat labil karena berada di kemiringan tertentu sehingga sewaktu-waktu bisa runtuh dan meluncur deras ke daerah lereng atau sungai.
Kondisi material vulkanik juga rentan runtuh manakala terjadi hujan dengan intensitas lebat di puncak kawah. Juliana menambahkan, "Ini yang harus diwaspadai bersama warga yang tinggal di lereng gunung atau di bantaran sungai yang berhulu dari puncak kawah. Banjir material vulkanik bisa terjadi saat hujan deras."
Juliana mencontohkan banjir material vulkanik pada 17 Juni 2024 lalu yang menutupi akses jalan utama di kepulauan tersebut. Saat banjir material vulkanik tersebut, akses jalan antara Kelurahan Ulu dan Kelurahan Ondong tertutup material batu dan pasir. "Kami minta masyarakat meningkatkan kewaspadaan karena kondisi cuaca ekstrem saat ini, tetap waspada," ujarnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah kabupaten dan kota Sulawesi Utara, termasuk Kabupaten Kepulauan Sitaro, hingga 12 Juli 2024.