Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Banjir Kota Gorontalo Meluas, Satu Pengungsi Diterjang Tanah Longsor

Menurut BPBD, banjir disebabkan curah hujan tinggi yang memicu meluapnya dua sungai plus aliran dari Danau Limboto. Semua bertemu di Kota Gorontalo.

11 Juli 2024 | 16.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Dua warga mengevakuasi barang miliknya menggunakan perahu ketika banjir merendam di Desa Buhu, Kecamatan Telaga jaya, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Rabu, 10 Juli 2024. Dua desa yaitu Buhu dan Hutadaa terendam air luapan Danau Limboto hingga ketinggian mencapai 1,5 meter akibat hujan deras mengguyur daerah itu. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Gorontalo - Banjir di wilayah Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, meluas hingga merendam enam wilayah kecamatan dari sembilan yang ada di kota itu. Banjir terjadi sejak Rabu, 10 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Gorontalo Mahmud Baderan menerangkan banjir terparah di Kecamatan Dumbo Raya dan Kota Barat. Ketinggian air mencapai lebih dari setengah meter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurutnya, banjir disebabkan curah hujan tinggi yang memicu meluapnya Sungai Bone dan Bolango, ditambah aliran sungai dari Danau Limboto. "Seluruhnya bertemu di Kota Gorontalo sehingga berdampak terjadinya banjir," kata Mahmud, Kamis 11 Juli 2024.

Ia menjelaskan, hujan intensitas tinggi telah terjadi sejak 23 Juni 2024. Banjir kini pun bukan yang pertama sejak banyak hujan intensitas tinggi terjadi. Banjir sebelumnya antara lain pada 27 Juni dan berulang 3 dan 4 Juli.

"Kemarin pada 8, 9, dan 10 dan hingga kini banjir masih melanda, bahkan meluas menggenangi hampir seluruh wilayah Kota Gorontalo," kata Mahmud.

Ditambahkannya, Pemerintah Kota Gorontalo telah menyiapkan tempat-tempat pengungsian yaitu di Kantor Wali Kota, aula rumah dinas wali kota, auditorium Universitas Negeri Gorontalo, SMK Negeri 1 dan SMK 3 Kota Gorontalo, SDN 38 dan 341 Kota Gorontalo, serta Gedung Nasional Kota Gorontalo.

Banjir hingga setinggi dada orang dewasa di Kota Gorontalo merendam enam dari sembilan kecamatan yang ada pada Kamis 11 Juli 2024. (ANTARA/HO-Irawati Ambo)

"Kami mengimbau masyarakat yang terdampak agar dapat mengungsi ke tempat aman atau di tempat pengungsian yang telah disiapkan maupun dapat mengungsi ke rumah keluarga yang tidak terdampak," tuturnya.

Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pun dikerahkan untuk bekerja sama membangun dapur umum dan menyiapkan makanan siap saji bagi warga terdampak.

Diterjang Tanah Longsor saat Mengungsi dari Banjir

Seorang warga Kelurahan Tenilo, Kecamatan Kota Barat, Syafrudin Mo’o (56 tahun) ditemukan tewas di antara  reruntuhan rumah yang diterjang longsor pada Rabu malam. Tanah longsor menghancurkan bagian dapur rumah itu.

Korban sebenarnya tinggal bersebelahan dengan rumah anaknya itu. Namun, banjir membuatnya mengungsi sementara. 

Nahas rumah anaknya itu diterjang longsor di bagian dapur saat korban berada di ruangan tersebut. Jasad Syafrudin ditemukan saat petugas BPBD melakukan evakuasi di bagian rumah yang hancur.

"Saat musibah terjadi, korban rupanya berada di bagian dapur yang ambruk tertimpa longsor," kata Mahmud. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus