Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

BMKG: Gempa M7,8 Turki Tidak Memicu Gempa Dahsyat di Negara Lain

BMKG jelaskan penyebab gempa Turki, gempa darat yang sampai memicu tsunami.

7 Februari 2023 | 09.05 WIB

Lokasi pusat gempa Turki. Twitter
Perbesar
Lokasi pusat gempa Turki. Twitter

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa berkekuatan M7,8 dari Turki menelan korban ribuan jiwa baik di negara tersebut maupun di negara tetangganya, Suriah, pada Senin, 6 Februari 2023. Beredar kabar berantai melalui aplikasi perpesanan bahwa akan kembali terjadi gempa dahsyat di beberapa negara termasuk Indonesia dalam waktu dekat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa Turki memang dapat menyebabkan meningkatnya aktivitas gempa tambahan di area yang sama. Dia menyebut istilah aftershocks - off fault seismicity.  Tetapi sama sekali tidak akan memicu gempa dahsyat di tempat lain di dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Jangan otak-atik gathuk dengan teori rambutan gempa yang tiada dasar,” tulis Daryono pada akun media sosial pribadinya, Senin 6 Februari 2023.

Daryono menjelaskan, gempa merusak M7,8 yang berpusat di Turki selatan itu tepatnya berada di persimpangan tiga lempeng: Anatolia, Arab, dan  Afrika. Berdasarkan hasil monitoring gempa susulan yang sudah terjadi diketahui panjang retakan di jalur patahannya lebih dari 300 kilometer. "Patahan ini pecah hampir sepanjang Patahan Anatolia Timur," kata Daryono lagi.

Episentrum gempa berada di Turki sebelah selatan, dekat perbatasan dengan Suriah, dan memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Daryono mengungkapkan, peristiwa gempa pada Senin menjadi catatan gempa terbesar yang pernah terjadi di wilayah itu.

Tim penyelamat bekerja di gedung yang runtuh, setelah gempa bumi di Antakya, Turki 6 Februari 2023. Gempa besar menewaskan lebih dari 3.700 orang di seluruh Turki dan Suriah barat laut. REUTERS/Umit Bektas

Sejarah gempa Turki mencatat, selama ini sebagian besar gempa kerak dangkal dahsyat hanya terjadi di sepanjang Sesar Anatolia Utara di wilayah Turki Utara. Di antaranya adalah gempa M7,8 di timur laut Turki, dekat jalur Sesar Anatolia Utara, pada Desember 1939.

Sesar Anatolia Timur Pemicunya

Gempa pada Senin diduga berasosiasi dengan zona Sesar Anatolia Timur yang mengimbangi dinamika tektonik Lempeng Arab dan Anatolia. "Gempa ini juga merupakan salah satu gempa dengan mekanisme geser atau strike-slip yang berpusat di darat yang terbesar dan berdampak langsung di daerah padat penduduk," kata Daryono.

Pergerakan Sesar Anatolia Timur yang memicu gempa darat dangkal yang destruktif di Turki Selatan pada Senin memiliki laju geser 6-10 mm/tahun. Dampak guncangan terkuat terpetakan dirasakan di sebelah timur laut pusat gempa, dekat kota Adiyaman dan Malaya. Data sebaran gempa susulannya menjadi cerminan bahwa rekahan menyebar jauh ke timur laut. “Ini sesuai dengan peta jalur Sesar Anatolia Timur.”

Rentetan gempa-gempa besar di Turki Selatan menyebabkan hampir seluruh patahan geser atau strike-slip Anatolia Timur pecah. Gempa susulan seperti itu, Daryono menilai, sangat menghambat upaya penyelamatan warga korban gempa.

Gempa utama kedua, yang sekuat M7,6 di Anatolia Timur, tampaknya dipicu sumber di luar dari jalur patahan utama, Sesar Anatolia Timur. Mekanisme sumber gempa dan distribusi gempa susulan menunjukkan pecahnya Patahan Anatolia Timur. "Zona gempa susulan ini tampak dengan jelas membentang sekitar 250 kilometer di sepanjang zona patahan sumber gempa mematikan di Turki Selatan ini,” kata Daryono. 

Memicu Tsunami

Gempa kuat ini juga dilaporkan memicu tsunami kecil dengan ketinggian 30 sentimeter di Erdemli. Sesar geser, Daryono menerangkan, memang dapat membangkitkan tsunami karena memiliki beberapa komponen vertikal lokal tidak signifikan atau akibat tanah longsor bawah laut.

 

 


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus