Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Selasa 13 Februari 2024 pukul 07.34.11 WIB, wilayah Pantai Utara Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara diguncang gempa tektonik. Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,8. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,03° Lintang Utara ; 125,38° Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 158 Km arah Barat Laut Tahuna, Sulawesi Utara pada kedalaman 20 kilometer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan setelah memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Micro-Laut Maluku dan Busur Sangihe. "Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata dia melalui keterangan tertulisnya, Selasa, 13 Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), menurut Daryono, gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Kepulauan Marore, Kepulauan Sangihe dengan skala intensitas III MMI. Dalam skala ini, getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa seperti ada truk lewat. Untuk daerah Kendahe, Kepulauan Sangihe dengan skala intensitas II - III MMI.
Untuk daerah Nusa Tabukan, Kepulauan Sangihe, skala intensitasnya II MMI. Dalam skala ini, getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung menjadi bergoyang. "Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Daryono.
Hingga pukul 07.44 WIB, kata Daryono, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershoc). Ia pun mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.