Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

lingkungan

BMKG Ingatkan Warga Jakarta Soal Potensi Hujan Petir Sore Ini, Turun di Area Mana Saja?

BMKG menerbitkan peringatan dini ihwal potensi hujan, disertai petir dan angin kecang di sebagian wilayah Jakarta pada Rabu, 13 November 2024.

13 November 2024 | 06.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peringatan dini mengenai potensi hujan, disertai petir dan angin kecang di sebagian wilayah Jakarta pada siang hingga sore nanti, Rabu, 13 November 2024. Hujan petir ini diprakirakan turun di area Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Merujuk prediksi cuaca 24 jam yang diterbitkan BMKG pada pukul 19.00 WIB, Selasa kemarin, hujan berintensitas ringan hingga sedang mengguyuri Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu sejak Rabu dinihari. Sedangkan cuaca di area Jakarta lainnya cenderung berawan tebal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada pukul 07.00 WIB pagi hingga tengah hari nanti, wilayah yang berpotensi diguyur hujan semakin luas, mencakup Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Kepulauan Seribu. Langit Jakarta Utara diprediksi hanya berawan tebal.

Hujan kemungkinan baru turun merata di seluruh wilayah DKI sejak siang menjelang pukul 19.00 WIB nanti. Intensitas hujan di Jakarta Pusat dan Jakarta Utara lebih ringan dibanding kawasan lain di sekitarnya.

BMKG mencatat suhu udara di Jakarta, pada hari ini, tak akan melebihi 31 derajat celcius, sedangkan suhu terendahnya 24 derajat celcius. Dengan kondisi hujan yang awet, tingkat kelembapan udara di DKI berkisar 80-90 persen.

Peneliti di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, sempat menyebut bahwa hujan badai dan angin kencang di wilayah Jawa belakangan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu pemicu utama adalah pembentukan vorteks (pusat tekanan rendah) di Samudera Hindia. Vorteks inu berperan memindahkan uap air ke daratan dan secara tidak langsung menciptakan angin kencang lewat fenomena badai squall line atau bow-echo.

"Pada beberapa kejadian cuaca ekstrem berupa hujan badai merusak yang luas seperti di Cimahi, Cianjur, Bogor, Bekasi, dan Kendal, angin kencang dipicu oleh pecahnya badai squall line," tuturnya pada Ahad, 10 November 2024.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus