Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Banjarnegara - Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara, Jawa Tengah, menyatakan terus memantau fenomena embun upas atau embun pagi yang membeku di Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng. Fenomena embun es itu diperkirakan masih akan muncul mengikuti puncak musim kemarau di wilayah itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Beberapa hari yang lalu muncul embun upas di Dieng sehingga kami terus memantaunya guna melakukan observasi dan penyebarluasan informasi kepada para pemangku kebijakan," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara, Setyoajie Prayoedhie, Rabu 29 Juli 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Setyoajie, fenomena embun upas kemungkinan akan kembali muncul di Dataran Tinggi Dieng. Penyebabnya, puncak musim kemarau di wilayah itu yang diperkirakan baru akan terjadi pada Agustus.
Setyoajie menjelaskan bahwa Dieng, berbeda dari daerah lainnya di Jawa Tengah, memiliki kelembapan udara tinggi setiap kemarau akibat kompleksitas pegunungan dan tutupan lahannya. Udara lembap itu dapat menjadi jenuh atau terkondensasi menjelang pagi.
"Pada saat itulah embun upas atau embun beku terbentuk," katanya sambil menerangkan prosesnya yakni uap air di udara berubah menjadi titik-titik air di saat suhu udara harian juga menuju titik minimumnya mencapai nol atau bahkan minus derajat Celsius.
- Fenomena embun es di dataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, merupakan anomali cuaca ekstrem yang disebabkan oleh banyak faktor dan biasa terjadi di daerah dataran tinggi. ANTARA
"Akibat suhu lingkungan yang sangat dingin, titik-titik air atau embun yang telah terbentuk tersebut kemudian berubah menjadi kristal es atau embun upas," katanya menambahkan.
Embun es, kata Setyoajie, akan bertahan ketika suhunya masih berada pada kisaran titik beku. "Seiring matahari mulai terbit, embun upas perlahan mencair dan sebagian menjadi uap air lagi," katanya.
Menurutnya, adanya data pengamatan cuaca yang akurat dengan peralatan yang terstandar milik stasiun BMKG di lokasi, pola pembentukan embun upas di Dataran Tinggi Dieng akan dapat diperkirakan dengan baik , "Dan menjadi daya tarik wisatawan."