Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - BMKG mencatat rentetan gempa terjadi di Bali, terutama di wilayah Karangasem, sepanjang Jumat malam, 29 Juli 2022. Gempa bahkan telah terangkai sejak dua hari sebelumnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gempa pada Jumat malam terkuat terjadi pada pukul 18.57 WIB, yakni Magnitudo 4,6. Pusat gempa ini berada di darat, 15 kilometer arah barat laut Karangasem, dengan kedalaman 10 kilometer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Intensitas guncangan gempa itu bisa dirasakan sampai skala III MMI di Karangasem, juga Gianyar dan Denpasar. Intensitas guncangan yang sama dilaporkan pula dari Mataram dan Lombok Barat di provinsi tetangga, NTB.
Getaran skala III MMI setara yang dirasakan di dalam rumah saat truk sedang melintas. Beberapa daerah lain bisa merasakan getaran yang lebih lemah dari itu, seperti di Kuta dan Lombok Tengah.
Getaran yang lebih lemah pula, skala II MMI, datang dari dua gempa darat berikutnya pada pukul 22.11 dan 22.32 WIB. Menurut data BMKG, dua gempa itu sama berkekuatan M2,7 dan getaran-getaran lemahnya hanya dirasakan di Kubu, Karangasem.
Dalam keterangan yang dibagikannya di akun media sosial Twitter, Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyebutkan kalau sedikitnya empat rumah di Karangasem mengalami kerusakan karena gempa M4,6. Dia pula yang mencatat kalau rentetan gempa di Karangasem telah terjadi sejak dua hari sebelumnya.
Hingga saat ini ada tiga yang bisa dirasakan signifikan dari rentetan lebih dari 10 gempa yang telah terjadi hingga Jumat tengah malam. Selain Gempa M4,6 pada Jumat, dua lainnya adalah M4,1 yang terjadi masing-masing pada Rabu malam dan Kamis dinihari.
Daryono menerangkan rentetan gempa tersebut tak berkaitan dengan aktivitas Gunung Agung. "Pembangkit gempa ini adalah sesar geser di Tianyar, Karangasem," kata dia.