Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 7 - 8 Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prakirawan BMKG Fara Diva mengatakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari timur - selatan dengan kecepatan angin berkisar 6 - 20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur - tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8 - 25 knot.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Makassar bagian selatan, perairan Pulau Buru, perairan selatan Banten, Samudera Hindia barat Bengkulu," kata Fara melalui keterangan tertulis, Rabu, 7 Agustus 2024.
Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter berpeluang terjadi di perairan utara Pulau Sabang, perairan barat Aceh - Nias, Samudra Hindia selatan NTT, Selat Bali - Lombok - Alas - Sape bagian selatan, Laut Sawu, Selat Sumba bagian barat, Selat Karimata, Laut Sumbawa, perairan Kepulauan Selayar, Laut Jawa, Selat Makassar bagian selatan, dan Laut Flores.
Gelombang serupa berpotensi terjadi di Laut Maluku bagian selatan, perairan Kepulauan Wakatobi, perairan Manui Kendari, perairan Pulau Buru - Pulau Seram, Laut Banda, perairan Kepulauan Kai - Kepulauan Aru, perairan Kepulauan Sermata - Kepulauan Tanimbar, dan Laut Arafuru.
"Selain itu terjadi peningkatan gelombang tinggi 2,5 - 4,0 meter yang berpeluang terjadi di perairan barat Kepulauan Mentawai - Lampung, Samudra Hindia barat Sumatera, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten, Samudra Hindia selatan Banten - NTB," kata Fara.
Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan pada kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter.
Fara juga meminta kapal tongkang untuk mewaspadai kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, serta kapal ferry pada kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
Untuk kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar, Fara memperingatkan menghindari kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter. Ia juga meminta masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar selalu waspada.