Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

BRIN: Hujan Harian di Jawa Barat, Banten dan Jakarta dari 4 Gunung Ini

"Inilah yang membuat hujan-hujan belakangan persisten hingga malam."

15 Oktober 2022 | 19.01 WIB

Ilustrasi hujan. Physicsworld.com
Perbesar
Ilustrasi hujan. Physicsworld.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena empat rangkaian bibit siklon tropis di belahan Bumi utara Samudera Pasifik berdampak menarik awan-awan konvektif di atas wilayah Indonesia. Sejatinya, sebagian besar wilayah selatan dan tenggara Indonesia saat ini minim awan. Namun yang terjadi adalah frekuensi hujan harian tidak menjadi berkurang di wilayah barat Pulau Jawa yang meliputi Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Berdasarkan pantauan data hujan dari Satellite Disaster Early Warning System (SADEWA) dengan resolusi tinggi, terungkap setidaknya ada empat titik permulaan pembentukan hujan di wilayah tersebut yang berada di gunung. “Yaitu Gunung Salak, Gede Pangrango, Burangrang, dan Tangkuban Perahu,” kata  peneliti di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Yulihastin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Lewat keterangan tertulisnya, Sabtu 15 Oktober 2022, Erma menjelaskan bahwa dari empat gunung itu, hujan terpantau meluas ke wilayah sekitarnya. Gunung Salak dan Gunung Gede Pangrango, misalnya, berperan dalam menghasilkan hujan yang meluas ke wilayah Bogor, Sukabumi, dan Cianjur. “Tak jarang hujan yang dihasilkan dari kedua gunung tersebut mengalami penggabungan sehingga membentuk suatu sistem badai yang besar dan luas,” ujarnya.

Perluasannya bisa mencapai Depok dan Jakarta, lalu bergabung dengan hujan dari pesisir barat Banten sehingga menimbulkan perluasan dan penggandaan sel hujan. “Inilah yang membuat hujan persisten hingga malam,” kata Erma.

Sejumlah kendaraan terjebak macet saat banjir di kawasan Tendean akibat curah hujan yang turun terus menerus, Jakarta, Kamis, 6 Oktober 2022. Sejumlah daerah di Jakarta Selatan tergenang air setelah hujan deras turun seharian. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Adapun Gunung Burangrang dan Tangkuban Perahu disebutnya berperan dalam perluasan area, peningkatan intensitas, dan penambahan durasi hujan di wilayah Bandung dan Purwakarta, serta Karawang, Cikarang, hingga ke Pamanukan. Sementara Gunung Tangkuban Perahu memodulasi hujan di Bandung yang mengguyur wilayah Cimahi, Padalarang, Cileunyi, dan selatan Bandung.

Dari semuanya, Erma menambahkan, Bogor dan Bandung berpotensi menjadi dua wilayah di dekat pegunungan yang saat ini mengalami hujan harian terus menerus. “Tidak jarang intensitas hujannya sedang hingga lebat karena efek aliran hujan dari pegunungan terdekat.”

Selain menjadi titik awal pembentukan hujan, empat gunung tersebut ikut berperan dalam memicu gelombang gravitasi di atmosfer sehingga penjalaran hujan terjadi lebih cepat. Penjalaran hujan itu memungkinkan penggabungan banyak sel-sel hujan menjadi sebuah sistem badai berskala meso atau luasnya dalam radius puluhan kilometer.


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Zacharias Wuragil

Zacharias Wuragil

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus