Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Coca-Cola Amatil Indonesia telah memiliki atap panel surya terbesar seluas 72.000 hektare dalam fasilitas produksi di Asia Tenggara. Ini merupakan inisiatif dan komitmen perusahaan dalam pengembangan industri ramah lingkungan untuk mengurangi jejak karbon sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi emisi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia & PNG, Kadir Gunduz, mengungkapkan panel ini dapat menghasilkan 9,6 juta kWh listrik per tahun, jumlah yang dibutuhkan untuk dapat mengurangi emisi karbon sebesar 8,9 juta kilogram per tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Coca-Cola Amatil Indonesia dalam mendukung komitmen pemerintah dalam mengurangi dampak pemanasan global dan emisi dengan cara pemenuhan minimal 60 persen energi perusahaan berasal dari sumber energi terbarukan dan rendah emisi,” ujar Gunduz dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 1 Oktober 2020.
Ia mengatakan keberlanjutan (sustainability) merupakan bagian inti model bisnis perusahaannya, dimulai dari cara mendapatkan bahan baku dan produk manufaktur, hingga ke cara perusahaan tersebut berkomunikasi sebagai brand dan dalam mengelola karyawannya.
“Kami telah menetapkan target penggunaan energi terbarukan dan rendah karbon, serta intensitas emisi dari ‘minuman di tangan Anda’. Instalasi atap panel surya ini merupakan salah satu bentuk investasi terbaru kami,” paparnya.
Inisiatif perusahaan itu, kata Gunduz, sebagai upaya mendukung ambisi pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (greenhouse gas /GHG) sebanyak 29 persen atau setara dengan 314 juta ton karbondioksida hingga 2030, juga kontribusi kami terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
“Kami percaya bahwa energi terbarukan merupakan salah satu cara paling efektif dalam mengatasi perubahan iklim dan mencegah efek terburuk dari meningkatnya suhu bumi. Tentunya ini sejalan dengan langkah yang diambil oleh pemerintah Indonesia saat ini,” tambahnya.
“Bersama dengan pencapaian ini, kami berencana untuk memperluas rencana pemasangan atap panel surya di fasilitas manufaktur lainnya. Energi terbarukan akan menjadi salah satu inisiatif Utama kami dalam melawan perubahan iklim,” ujarnya.
Managing Director Coca-Cola Amatil, Alison Watkins, mengatakan bahwa Coca-Cola Amatil semakin dekat dengan tujuan keberlanjutan tahun 2020 dan berharap pencapaian ini akan menjadi inspirasi bagi bisnis lain di Indonesia untuk melanjutkan, atau memulai, energi terbarukan dan tujuan efisiensi energi mereka sendiri.
Hadir dalam peresmian tersebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum. Ruzhanul Ulum berharap penggunaan panel surya sebagaimana yang dilakukan oleh Coca-Cola Amatil Indonesia dapat diikuti oleh perusahaan lainnya di Jawa Barat.