Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Garut - Tanah bergerak menyebabkan sebanyak 18 rumah rusak berat di Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Bencana itu dilaporkan sudah terjadi sejak beberapa hari lalu dan memaksa banyak warga harus mengungsi ke tempat yang dianggap aman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menuturkan, bencana tepatnya terjadi di Desa Ciroyom, Kecamatan Cikelet. Kerusakan rumah berupa dinding yang retak-retak. Sebenarnya, Helmi menambahkan, kondisi tanah di daerah itu sudah dikenal labil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kondisi tanah tidak memungkinkan, karena itu harus ada relokasi dan itu perlu dipersiapkan," katanya, Senin 21 Desember 2020.
Ia menyampaikan Pemerintah Kabupaten Garut siap merelokasi rumah warga yang terdampak bencana tanah bergerak itu ke tempat yang aman. Tapi, sambil menunggu proses relokasi itu, warga yang rumahnya rusak diminta sementara waktu mengungsi dulu.
"Pemerintah menyiapkan bantuan darurat untuk kebutuhan pengungsi," kata dia.
Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut menyebut tanah bergerak terjadi di Kampung Ranca Putat, Ciawi, Cilame, Mareme, dan Kampung Cikaroe, Desa Ciroyom sejak Jumat pekan lalu.
Tercatat 18 rumah yang ditempati 82 jiwa rusak berat dan puluhan rumah lainnya terancam. Sementara warga yang rumahnya rusak saat ini mengungsi di gedung olahraga desa setempat.