Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

El Nino Akan Berlanjut hingga Pertengahan Tahun 2024, Mengancam Pertanian

Fenomena cuaca El Nino akan berlangsung setidaknya hingga paruh pertama tahun 2024, menurut prakiraan terbaru Perserikatan Bangsa-Bangsa.

22 Oktober 2023 | 12.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kondisi Sungai Citarum yang mengering di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat 20 Oktober 2023. Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, fenomena alam El Nino pada tahun ini menyebabkan kemarau yang lebih kering dan panjang, serta berdampak pada produksi pertanian dan mengeringnya sumber-sumber air. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena cuaca El Nino akan berlangsung setidaknya hingga paruh pertama tahun 2024, menurut prakiraan terbaru Perserikatan Bangsa-Bangsa, dengan curah hujan yang tidak normal di seluruh Amerika Latin meningkatkan kekhawatiran terhadap sektor pertanian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Suhu permukaan laut Pasifik melonjak dalam beberapa bulan terakhir, “dengan pemanasan yang lebih kuat di sepanjang pantai Amerika Selatan,” demikian laporan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) yang diakses Reuters, Kamis lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prakiraan untuk kuartal pertama tahun 2024 menunjukkan lebih banyak hujan daripada biasanya di negara-negara kerucut selatan seperti Peru dan Ekuador, serta Meksiko, bersamaan dengan kondisi kering yang sedang berlangsung di Brasil, Guyana, dan Suriname.

Namun musim kemarau yang terjadi saat ini di Amerika Tengah diperkirakan hanya akan berlangsung hingga akhir tahun ini.

Laporan tersebut juga menekankan bahwa pertanian, yang meliputi tanaman pangan, peternakan, kehutanan dan perikanan, merupakan kelompok yang sangat rentan mengingat sektor ini dapat menyerap 26% kerugian ekonomi selama kondisi cuaca ekstrem dan hingga 82% selama kekeringan.

Spesies ikan utama seperti ikan teri dan tuna di pantai utara Peru dan Ekuador bagian selatan sangat berisiko, katanya.

Nelayan Ekuador melaporkan penurunan penangkapan tuna sebesar 30% sejak Februari, katanya.

El Nino dan pola cuaca La Nina yang berlawanan telah berdampak pada produksi tanaman utama seperti gandum, beras dan jagung di Amerika Latin, yang sangat bergantung pada bahan mentah.

Kondisi ekstrem yang disebabkan oleh El Nino melanda wilayah tersebut namun pada saat yang sama juga menghadapi dampak perubahan iklim seperti gelombang panas, kata laporan itu.

FAO mengatakan pihaknya telah meluncurkan rencana untuk memobilisasi sumber daya keuangan bagi masyarakat rentan di beberapa negara yang terkena dampak cuaca ekstrem.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Sunu Dyantoro

Sunu Dyantoro

Memulai karier di Tempo sebagai koresponden Surabaya. Alumnus hubungan internasional Universitas Gadjah Mada ini menjadi penanggung jawab rubrik Wawancara dan Investigasi. Ia pernah meraih Anugerah Adiwarta 2011 dan 2102.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus