Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gempa tektonik bermagnitudo 5,5 pada Ahad pagi, pukul 07.56 WIB terasa meluas getarannya. Sumber gempa di Samudera Indonesia berjarak sekitar 88 kilometer barat daya Pangandaran. Guncangannya terasa hingga ke Sukabumi, Bandung, Tegal, juga sampai ke Yogyakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono lewat penjelasan tertulis menyatakan pusat sumber atau episenter gempa terletak pada koordinat 8,2 LS dan 107,86 BT. “Dari kedalaman 62 kilometer,” ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gempa yang terjadi merupakan tergolong gempa menengah akibat aktivitas subduksi atau penunjaman lempeng Indo-Australia ke Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( Thrust Fault ).
Menurut BMKG guncangan gempa dirasakan di daerah Sukabumi, Tasikmalaya, dan Pangandaran dengan skala III-IV MMI. Sementara di Kuningan, Garut, Cilacap berskala III MMI. Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah terasa getaran seakan ada truk berlalu.
Di Kabupaten Bandung, Kebumen, Kutoarjo, Banyumas, Banjarnegara, Kulonprogo, Bantul, Gunung Kidul, Yogyakarta, gempa terasa dengan skala II-III MMI. Sementara di Kota Bandung dan Tegal berskala II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang dan membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hingga saat ini menurut Rahmat belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan gempa tidak berpotensi tsunami.
Sebelumnya informasi awal dari BMKG menyatakan gempa bermagnitudo 5,9 dengan sumber kedalaman 10 kilometer. Pusat sumber gempa berada di laut berjarak sekitar 90 kilometer arah barat daya Pangandaran.
ANWAR SISWADI