Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Palembang - Gerakan membuat 10 ribu lubang biopori sebagai langkah mencegah dan mengurangi banjir dimulai di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Rabu 1 Desember 2021. Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru memulai gerakan itu dari halaman kantor Radio Republik Indonesia (RRI) Palembang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Herman Deru menjelaskan, sebanyak 10 ribu biopori nanti akan mengurangi aliran air pada permukaan tanah yang dapat menyebabkan terjadinya genangan atau banjir di beberapa titik wilayah di Kota Palembang. “Dan mestinya lubang resapan ini ada di setiap rumah tangga (RT)," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada tahun ini, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menargetkan membuat 500 lubang. Lalu, total 5 ribu pada akhir 2022. Pemilihan lokasi diutamakan pada wilayah-wilayah yang secara topografi merupakan daerah yang lebih tinggi dari daerah sekelilingnya. Alasannya, mengoptimalkan daerah tangkapan air agar dapat mengurangi volume air yang mengalir ke daerah lebih rendah.
Tak hanya di lingkungan tempat tinggal, menurut Herman Deru, lubang biopori ini juga dapat dibangun di lahan pertanian dan perkebunan. Menurutnya ini akan efektif digunakan untuk pemenuhan kebutuhan air jika musim kemarau datang.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda menjelaskan adanya genangan banjir di beberapa tempat tertentu disebabkan banyak faktor. Selain karena curah hujan yang tinggi, genangan disebutnya tercipta akibat parit-parit banyak yang tertutup sampah.
Terkait hal itu, Fitrianti mengatakan telah mencanangkan perbaikan saluran air, normalisasi sungai, dan penambahan kolam retensi. Selain itu untuk mencegah terjadinya banjir, dia mengajak masyarakat untuk dapat menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah di sungai dan saluran air atau selokan.