Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Konsep UNEP Lakukan Restorasi Ekosistem

Setiap 5 Juni, diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia. United Nations Environment Programme atau UNEP mengusung tema Restorasi Ekosistem.

5 Juni 2021 | 16.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Aktivis lingkungan hidup menggelar aksi "Joget Jagat" di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis, 22 April 2021. Aksi tersebut mengangkat tema "Joget Jagat, Diam Berarti Tenggelam" untuk memperingati Hari Bumi 2021. Serta aksi tersebut diselenggarakan serentak di seluruh Indonesia. TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap 5 Juni, diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau istilah yang dipakai di dunia yaitu World Environment Day (WED). Peringatan ini pertamakali dibuat pada hari pertama Konferensi PBB yang berfokus pada interaksi manusia dan lingkungan hidup. Pada 1969, PBB setuju, setelah 3 tahun mereka akan mengadakan konferensi di Swedia yang berfokus pada masalah lingkungan.

Pada peringatan WED tahun ini, United Nations Environment Programme atau UNEP mengusung tema Ecosystem Restoration. menukil dari unep.org, Pakistan akan bertindak sebagai tuan rumah global pada 5 Juni. Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2021 akan melihat peluncuran Dekade PBB tentang Restorasi Ekosistem. Pada pereingatan WED ini Pakistan akan menyelesaikan penanaman 1 miliar pohon sebagai bagian dari gerakan 10 miliar pohon.

Terkait tema Restorasi Ekosistem, diartikan sebagai upaya membantu pemulihan ekosistem yang telah rusak, serta melestarikan ekosistem yang masih utuh. Untuk mendapatkan ekosistem yang lebih sehat, dapat dilihat dengan kayanya keanekaragaman hayati dan menghasilkan manfaat yang besar, serta signifikan bagi kebutuhan makhluk hidup.

Menukil dari unep.org, untuk melakukan restorasi terhadap lingkungan hidup dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti, melalui penanaman aktif atau dengan menghilangkan tekanan sehingga alam dapat pulih dengan sendirinya.

Oleh sebab itu, merestorasi lingkungan hidup tidak harus dengan cara mengembalikan ekosistem ke keadaan semula. Sebab, manusia masih membutuhkan lahan pertanian dan infrastruktur di lahan yang dulunya hutan, misalnya, dan ekosistem, seperti masyarakat, perlu beradaptasi dengan perubahan iklim.

Semua jenis ekosistem dapat dipulihkan, termasuk hutan, lahan pertanian, kota, lahan basah, dan lautan. Memulihkan ekosistem besar dan kecil, dapat melindungi dan meningkatkan mata pencaharian orang-orang yang bergantung padanya. Hal ini juga membantu mengatur penyakit dan mengurangi risiko bencana alam.

Menukil dari buku panduan Restorasi Ekosistem, adapun cara yang bisa dilakukan untuk memperingati WED 2021 ini yaitu, mengambil tindakan seperti memulai atau mendukung proyek restorasi di lapangan. Lebih lanjut, masyarakat dapat membuat pilihan cerdas seperti hanya membeli produk berkelanjutan dan mengubah pola makan.

Dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memberikan cuitannya di akun Twitter @KementerianLHK. “Inilah saatnya bagi kita untuk terus menanam pohon, menghijaukan alam dan lingkungan, mengubah pola konsumsi, membersihkan sungai dan pantai, serta aktif menjaga dan merawat lingkungan. Kita adalah generasi yang berdamai dengan alam,” tulis akun tersebut.

GERIN RIO PRANATA

Baca: Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Thom Yorke Radiohead Konsisten Kritik PLTN

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus