Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Lingkungan Hidup Daerah Khusus Jakarta mencatat ada 1.500 ton sampah usai Jakarta kebanjiran akibat diguyur hujan Ahad malam, 2 Maret 2025. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Daerah Khusus Jakarta Asep Kuswanto menuturkan, tumpukan sampah tersebut diangkut dari Saringan Sampah Ciliwung di T. B. Simatupang, Jakarta Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Para petugas terus berupaya memastikan aliran Kali Ciliwung tetap lancar dan Jakarta terhindar dari potensi banjir akibat sampah yang menyumbat sungai,” ujar Asep dalam keterangan tertulisnya, Senin, 3 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Asep mengatakan penanganan sampah di lokasi tersebut dilakukan oleh 60 petugas kebersihan. Mereka juga bekerja menggunakan tujuh alat berat, termasuk ekskavator amphibious, material handler dan wheel loader.
Ribuan ton sampah ini, kata Asep, terpantau hanyut di aliran sungai sejak Ahad pukul 22.00 WIB. Para petugas di lapangan dipastikan masih terus bekerja menangani sampah di lokasi yang diduga berasal dari sampah kiriman. “Pekerjaan penanganan sampah terus dilakukan hingga saat ini agar tidak terjadi penumpukan yang bisa mengakibatkan efek bendung pada aliran sungai,” tuturnya.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Khusus Jakarta, banjir merendam hingga lebih dari 60 wilayah Rukun Tetangga (RT) hingga hari ini. Air yang merendam berasal dari hujan deras yang kemudian menyebabkan aliran Kali Ciliwung meluap.
Pada pukul 20.20 kemarin malam, Bendung Katulampa berstatus siaga 3 atau waspada. Kemudian menjadi siaga 2 pada pukul 20.40, dan menjadi siaga 1 atau bahaya pada pukul 21.30 WIB.
Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD Daerah Khusus Jakarta Mohamad Yohan mengatakan, banjir paling tinggi sempat melanda Kelurahan Pejaten Timur di Jakarta Selatan dengan ketinggian air mencapai 3,7 meter. Selain itu juga air setinggi 3 meter juga merendam 4 RT di Kelurahan Tanjung Barat, Jakarta Selatan.
“BPBD mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan (banjir),” kata Yohan.