Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pohon spesies baru yang ditemukan di Kamerun resmi menyandang nama ilmiah Uvariopsis dicaprio. Berasal dari nama actor Leonardo DiCaprio, spesies tanaman yang tumbuh sepanjang tahun itu juga menjadi yang pertama yang mendapatkan nama ilmiah pada 2022 ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Martin Cheek dari Royal Botanic Garden, Inggris, dan koleganya menganalisis foto dan spesimen pohon asal hutan tropis Ebo di Kamerun tersebut. Di antara mereka ada pula peneliti dari Herbarium Nasional Kamerun dan Universitas Yaounde I Kamerun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mereka menyatakan kalau jenis pohon itu tak dikenal sebelumnya dalam dunia ilmu pengetahuan, dan bahkan bagi masyarakat lokal. Cheek dkk lalu memilihkan nama DiCaprio karena aktivitas aktor itu dalam bidang lingkungan dan kampanyenya melindungi Hutan Ebo dari penebangan liar.
Tegak setinggi sekitar empat meter, U. dicaprio bisa dicirikan oleh bunga-bunganya yang berwarna hijau-kuning glossy terang dan unik. Spesies ini berkerabat dekat dengan ylang-ylang (Cananga odorata) yang tumbuh di India, Asia Tenggara, Filipina, Indonesia dan Australia.
“Ini adalah satu jenis tanaman yang, bagi seorang ahli botani, hadir begitu saja di depan Anda. Sangat spektakuler,” kata Cheek.
Saat mempublikasikannya dalam jurnal Plant Biology terbit 6 Januari 2022, Cheek dan timnya mendapati tak sampai 50 tegakan pohon itu. Seluruhnya juga hanya tumbuh di satu area yang tak terlindungi di Hutan Ebo. Itu sebabnya U. dicaprio langsung berstatus sangat terancam.
Pada Maret 2021, sebanyak 14 spesies baru pohon semak blue-berry juga resmi mendapatkan nama ilmiah. Mereka masuk dalam marga Chassalia, dari keluarga kopi. Di antaranya adalah spesies C. northiana, yang berasal dari nama artis terkenal Victoria, Marianne North, yang melukis pohon itu dalam lukisan minyak pada 1876.
Pada Agustus 2021, Mark Chase, juga dari Royal Botanic Garden, Kew, dan timnya memberi nama tujuh spesies tembakau liar Australia (Nicotiana). Jenis-jenisnya itu bisa ditemukan di habitat liar Australia. Satu yang paling istimewa adalah spesies N. insectisida yang penuh dengan rambut lengket berfungsi menjebak dan membunuh serangga kecil—catatan pertama perilaku tembakau liar.
Sebagai tambahan, pada 2021, Johan Hermans, juga dari Royal Botanic Garden, Kew, dan koleganya menamakan 16 spesies baru anggrek dari Madagaskar. Tiga di antaranya sudah punah. Satu di antara yang masih bertahan dinamakan Didymoplexis stella-silvae. Anggrek ini tumbuh dalam gelap dengan bunga putihnya mekar hanya sesaat setelah hujan dan kuncup kembali setelah sekitar 24 jam.
Aktor Leonardo DiCaprio berfoto dengan Orangutan di Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh, akhir Maret lalu. Facebook.com
Cheek mengatakan, seluruh spesies baru itu menekankan pentingnya mendokumentasikan kehidupan tanaman. Menurutnya, Planet Bumi adalah tempat yang menyedihkan ketika spesies yang sudah berevolusi jutaan tahun itu hilang.
“Dengan begitu banyak produk bermanfaat, dari obat-obatan sampai makanan dan serat, yang datang dari tanaman, kita tidak tahu kesempatan apa yang kita lepas saat mereka ini menjadi punah.”
Spesies tanaman yang punah juga akan memukul organisme lain. “Dengan melindungi satu jenis anggrek, misalnya, Anda mungkin dapat melindungi satu jenis serangga,” kata Hermans.
NEW SCIENTIST, PEERJ