Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Letusan gunung api di Semenanjung Reykjanes, Islandia, mengeluarkan aliran lava tercepat dalam sejarah. Laju pergerakan magma Gunung Api Islandia yang berada di dekat Kota Grindavik itu mencapai 7.400 meter kubik per detik, setara tumpahan tiga kolam renang standar olimpiade setiap detiknya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari IFL ScienceKamis, 15 Februari 2024, pemukiman di Grindavik sudah dikosongkan sejak November 2023 lalu karena peningkatan aktivitas seismik. Beberapa kota lain di kaki gunung api Islandia itu turut dikosongkan untuk menghindari korban jiwa. Letusan pertama gunung itu terjadi pada Desember lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para peneliti lokal sudah mewanti-wanti soal potensi letusan yang lebih besar. Sesuai prediksi, aktivitas vulkanik terus meningkat pada Januari 2024. Letusan lava terparah akhirnya terjadi pada 8 Februari lalu.
Kantor Meteorologi Islandia (IMO) melaporkan adanya air mancur lava setinggi 80 meter. Sedangkan jauh semburan vertikalnya mencapai hampir dua mil atau sekitar tiga kilometer. Letusan itu juga membentuk air terjun tephra atau material berbusa yang terbentuk saat lava mendingin dengan cepat.
Menurut staf IMO, letusan Gunung Api Islandia tampak seperti bulu-bulu yang gelap dan mencolok di bagian celah letusan. Besar kemungkinan bahwa tampilan itu disebabkan oleh interaksi magma dengan air tanah—mengakibatkan ledakan ringan yang memunculkan gumpalan uap putih bercampur abu vulkanik.
Para analis gunung api di sana pun menjelaskan bahwa ada tanggul magma besar—diperkirakan sepanjang 15 kilometer—yang sedang terbentuk di bawah kawah. Tanggul magma pun memicu retakan tanah yang mengancam kawasan wisata utama di Grindavik. " Laju aliran magma yang luar biasa," kata analis yang dikutip oleh IFL Science.
Letusan Gunung Api Islandia membuat 20 ribu warga kehilangan akses air panas. Ketua Penelitian Pusat Vulkanologi Nordik, Rikke Pedersen, mengatakan pipa pembangkit untuk layanan pemanas air telah hancur akibat aliran lava.
Badan Perlindungan Sipil mengimbau masyarakat yang terdampak untuk mengurangi pemakaian listrik. Dengan begitu beban listrik bisa dikurangi dan dapat menampung seluruh keperluan masyarakat, terutama di wilayah selatan Reykjavik, ibu kota sekaligus kota terbesar di Islandia. Sambil berjalan, Pemerintah Islandia juga memperbaiki infrastruktur yang sempat rusak akibat gempa vulkanik tersebut.
REUTERS | ILFSCIENCE