Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Pasca-banjir dan Longsor di Sukabumi: 10 Jembatan Putus, 6 Orang Belum Ditemukan

Data BNPB per Kamis malam menyebutkan jumlah korban tewas banjir dan longsor di Sukabumi sebanyak dua orang.

6 Desember 2024 | 10.53 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar
Proses pencarian korban tertimbun tanah longsor di Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis 5 Desember 2024. Bencana banjir dna tanah longsor di banyak wilayah di Sukabumi akibat hujan yang persisten. ANTARA/ (Aditia A Rohman)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Banjir dan tanah longsor di Sukabumi, Jawa Barat, telah memutus hingga sepuluh jembatan. Bencana terjadi usai hujan intensitas tinggi yang terjadi pada Selasa-Rabu lalu, 3-4 Desember 2024. Pendataan dampak dilakukan per Kamis malam, 5 Desember 2024, pukul 19 WIB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan beberapa daerah sempat terisolir akibat akses jalan tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Salah satunya, kata dia, terletak di Kecamatan Simpenan. "Jembatan yang sehari-hari menjadi penghubung aktivitas warga, kini rusak diterjang material yang terbawa saat banjir," kata Muhari melalui keterangan tertulis, Jumat, 6 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Lukmansyah, saat berkunjung ke lokasi mengatakan akan segera menyiapkan jembatan darurat. "Kami akan mempelajari kira-kira jembatan mana saja yang rusak dan harus dibangun untuk kita bisa menolong dilokasi lain," ujar Lukmansyah pada Kamis, 5 Desember 2024. 

Tim SAR gabungan mengevakuasi puluhan warga yang terjebak banjir di dalam Puskemas Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu 4 Desember 2024. Bencana banjir dan tanah longsor di banyak wilayah di Sukabumi akibat hujan persisten. ANTARA/Aditya A Rohman

Lukmansyah menegaskan, pihaknya akan menyiapkan jembatan bailey dengan mengerahkan kekuatan dari Kementerian Pekerjaa Umum maupun TNI Batalyon Zeni Kodam III Siliwangi. Tujuannya, mempermudah mobilisasi distribusi bantuan logistik dan peralatan yang diperlukan bagi para warga terdampak.

Korban Tewas dan yang Masih Hilang

Data BNPB per Kamis malam menyebutkan jumlah korban tewas sebanyak dua orang. Lukman menyebutkan korban berasal dari Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. "Adapun data korban yakni Aden Dafa dan Ade Wahyu," kata dia.

Informasi yang dihimpun Antara menyebutkan, longsor terjadi di Kampung Cisarakan, Desa Loji. Aden dan Wahyu adalah bagian dari lima orang yang ada dalam rumah yang tertimbun tanah longsor tersebut pada Rabu subuh. Secara keseluruhan, dari lima orang itu, empat adalah anak-anak. 

Aden ditemukan dalam kondisi kritis karena tertimpa lemari pakaian namun sayang nyawanya tidak berhasil diselamatkan. Dia mengembuskan napas terakhirnya saat hendak dibawa ke rumah sakit. Sedang Ade Wahyu ditemukan sudah tewas.

Dua korban lainnya yang masih dicari adalah Elma Ayunda dan Siti Hamidah. Pencarian korban terkendala dengan kondisi cuaca dan medan yang berat. Tim harus waspada karena khawatir terjadi longsor susulan.

Selain itu, kata Lukman, masih terdapat empat orang lainnya yang masih hilang pasca-banjir bandang dan longsor di sejumlah wilayah di Sukabumi. Mereka terdiri dari dua orang di Kecamatan Tegalbuleud, satu di Kecamatan Pabuaran, dan satu di Kecamatan Gegerbitung. "Bencana juga berdampak pada hunian warga, tercatat 216 rumah warga rusak," ucapnya.

Dalam kunjungannya, Lukman juga mendatangi Kawasan Dermaga Pelabuhan Perikanan Nusantara Pelabuhan Ratu yang mengalami banjir dari luapan Sungai Cipabuluhan. Saat itu para pemilik sedang berusaha mengevakuasi perahu-perahu yang tenggelam usai limpasan banjir yang deras hingga membalikkan perahu mereka yang sedang terparkir di pelabuhan.

 

 

 

Irsyan Hasyim

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus