Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Status Gunung Dempo Meningkat, Waspada Ancaman Erupsi Freatik

Energi gempa frekuensi rendah di Gunung Dempo terpantau meningkat sejak 3 Januari.

7 Januari 2022 | 21.24 WIB

Pemandangan Gunung Dempo menjadi latar dari Tebat atau Danau Gheban, dua objek wisata alam yang bisa dikunjungi di Pagaralam, Sumatera Selatan. (shutterstock.com)
Perbesar
Pemandangan Gunung Dempo menjadi latar dari Tebat atau Danau Gheban, dua objek wisata alam yang bisa dikunjungi di Pagaralam, Sumatera Selatan. (shutterstock.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Palembang - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menyiapkan sejumlah langkah strategis atas perkembangan status Gunung Dempo di Kota Pagar Alam. Dari surat Badan Geologi Kementerian ESDM yang diterima oleh BPBD Sumatera Selatan diketahui adanya peningkatan aktivitas gunung itu sehingga statusnya dinaikkan dari Normal atau Level I menjadi Waspada atau Level II.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Surat disertai catatan potensi ancaman bahaya erupsi freatik menghasilkan abu dan hujan lumpur, serta embusan gas vulkanik konsentrasi tinggi yang sebarannya terbatas di sekitar kawah atau puncak. Gunung Dempo memiliki ketinggian 3.142 meter di atas permukaan laut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumatera Selatn, Ansori, menerangkan kalau BPBD telah meminta sejumlah daerah terdekat dengan Gunung Dempo untuk meninjau kembali rencana kontingensi, seperti jalur evakuasi dan titik pengungsian, menyesuaikan kondisi yang aktual. Dia merujuk kepada Kota Pagaralam, Kabupaten Empat Lawang dan Kabupaten Lahat. 

“Serta pemerintah setempat untuk menutup jalur untuk aktivitas pendakian,” katanya sambil menambahkan peringatan kepada warga yang berada dalam radius terdekat dari Gunung Dempo untuk selalu waspada. "Memperhatikan informasi resmi dari pemerintah serta tidak panik secara berlebihan."

Berdasar surat dari Kepala Badan Geologi, Eko Budi Lelono, peningkatan status berdasarkan evaluasi atas aktivitas vulkanik Gunung Dempo periode 1 Desember 2021 hingga 6 Januari 2022. Pengamatan aktivitas di periode itu di antaranya menunjukkan embusan gas dari arah kawah atau puncak berwarna putih tebal dengan tinggi sekitar 150 meter pada 3 Januari lalu. 

Evaluasi pengamatan visual juga menunjukkan adanya kenaikan aktivitas embusan gas dari kawah atau puncak, seiring dengan kemunculan getaran Tremor yang mengindikasikan adanya kenaikan fluida (gas, cairan, batuan padat) ke kedalaman lebih dangkal. Berdasarkan catatan spektogram gempa Gunung Dempo 1-6 Januari 2022, energi gempa frekuensi rendah itu meningkat sejak 3 Januari. 

Potensi ancaman dari Gunung Dempo saat ini adalah erupsi freatik menghasilkan abu dan hujan lumpur, serta embusan gas vulkanik konsentrasi tinggi yang sebarannya terbatas di sekitar kawah atau puncak. Erupsi freatik bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa didahului oleh gejala peningkatan yang jelas. Radius terdampak material jatuhan bisa mencapai 1 kilometer dari kawah, serta aliran lumpur ke arah 2 kilometer sektor utara searah bukaan kawah.


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus