Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Daerah Jakarta diminta mengkaji dengan matang terlebih dahulu untuk wacana pulau sampah di Kepulauan Seribu bak Semakau Landfill di Singapura. Wacana ini datang dari Penjabat Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono karena menganggap Jakarta, dalam 10 tahun ke depan, tidak lagi memiliki lahan pembuangan sampah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kajian yang diminta termasuk untuk memastikan pulau sampah tak memberi dampak buruk secara ekologis untuk lingkungan perairan sekitarnya. "Jangan kita hanya akan memindahkan masalah dari Bantargebang ke pulau sampah di Kepulauan Seribu," kata anggota Komisi D DPRD Jakarta Yuke Yurike.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pesan tertulis yang dibuatnya untuk Tempo, anggota komisi yang membidangi urusan pembangunan itu mendorong adanya kajian yang benar-benar matang dan detail terlebih dulu. Dia memastikan pembangunan pulau sampah bakal menuai pro dan kontra di tengah masyarakat nantinya.
Tapi untuk saat ini, Yuke mengatakan, DPRD belum mendapat informasi secara langsung tentang wacana pulau sampah di Kepulauan Seribu. "Seingat saya di komisi pun belum disampaikan," katanya.
Pernyataannya senada dengan Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati. Disebutkan Vivien, kementerian juga belum mendapat informasi itu secara formal.
Betapapun mendukung pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA) baru bagi Jakarta karena keterbatasan di Bantargebang, Vivien berharap pulau sampah yang ingin dibangun Jakarta itu hanya untuk menampung residu. "TPA Bantargebang sudah hampir penuh dan sampah di Jakarta itu sekitar 8 ribu ton per hari, memang besar," ucap dia.
Foto udara alat berat eskvator saat proses pendinginan kebakaran TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Minggu 29 Oktober 2023. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Menurut Vivien, konsep pengelolaan sampah di Jakarta sudah bagus, yang terbukti dengan sudah adanya tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) dengan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF). Ia juga menyebutkan bank sampah di Jakarta juga dikelola cukup baik. "Bahkan kawasan industri, kawasan komersial, mereka dianjurkan untuk mengelola sampah secara mandiri, tidak lewat truk sampah yang pelat merah," ujarnya.
Adapun dalam rancangan yang dituturkannya beberapa bulan lalu, Heru Budi mengungkap, pulau sampah untuk kepentingan wilayah aglomerasi Daerah Khusus Jakarta. Dia menyebut keberlangsungan pada 50-100 tahun mendatang dan banyak rujukan dari yang sudah dibuat di negara lain yang tidak mencemari laut, termasuk Singapura dengan landfill-nya di Pulau Semakau.