Ingin Jadi Atlet Renang, Siapkan 4 Langkah ini

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap anak tentu saja memiliki impian, banyak cita-cita yang dapat dipilih oleh anak-anak, seperti dokter, arsitek, dan pengacara, tak terkecuali atlet renang sekalipun. Mungkin terdengar tak lazim, tetapi faktanya olahraga renang Indonesia memiliki segudang prestasi di setiap perlombaan.

Baru-baru ini, timnas putri renang Indonesia dapat menyabet medali emas di SEA Games 2021 dengan catatan waktu total 6 menit 21,080 detik. Bahkan medali emas pertama Indonesia diraih atlet renang I Gede Siman Sudartawa dari nomor 50 meter gaya punggung putra. Hal ini semakin menguatkan tak hanya cita-cita akademik saja yang dapat dicapai, cita-cita non akademik seperti berenang pun juga memiliki masa depan yang cerah.

Berikut beberapa hal diolah dari berbagai sumber, yang perlu dipersiapkan untuk menjadi atlet renang sejak dini.

1. Bergabung ke dalam klub

Hal pertama yang dapat dilakukan oleh orang tua yang ingin anaknya menjadi atlet renang adalah dengan mendaftarkannya ke klub renang. Di Indonesia sendiri, telah banyak tersebar berbagai macam klub renang dengan macam-macam kelompok umur. Yang paling dini adalah Kelompok Umur V, yang berkisar umur di bawah 9 tahun. Pada kelompok usia ini, anak-anak akan diberikan perlakuan yang khusus, ini dikarenakan anak sedang berada pada fase golden age. Latihan-latihan yang diberikan pun diperuntukkan sesuai dengan karakteristik usia tersebut, yaitu mengenai teknik dasar renang gaya bebas.

2. Giat Berlatih

Yang perlu dilakukan selanjutnya adalah memotivasi anak untuk terus giat berlatih karena biasanya pada usia dini, semangat anak-anak dapat muncul dan menghilang kapan saja. Ini merupakan peran orang tua untuk terus menjaga konsistensi dari semangat anaknya agar tidak memudar.

Tak hanya memotivasinya, orang tua pun harus selalu ada disamping anaknya kapanpun itu. Hal ini dikarenakan persaingan yang ketat di dalam klub renang akan membuat kepercayaan diri pada anak juga akan menurun, orang tua harus selalu siap siaga kapanpun hal ini terjadi karena menurunnya kepercayaan diri pada anak akan berpengaruh secara langsung pada performa renang anak.

3. Mengikuti Perlombaan

Setelah anak dirasa telah memiliki bekal yang cukup untuk perlombaan, orang tua harus sesegera mungkin mendaftarkan perlombaan untuk anak, atau orang tua dapat menyampaikan kepada pelatih untuk mengikutkannya ke perlombaan renang yang sesuai. Adanya perlombaan ini penting karena anak dapat memupuk kepercayaan diri sedini mungkin dengan kemampuan yang dimilikinya.

Apapun hasil dari perlombaan renang yang diikuti entah menang atau kalah pun, dapat memberikan pelajaran kepada anak. Jika hasilnya menang, maka anak akan belajar mengenai bahwa kerja keras tidak akan menghianati hasil yang diperoleh. Tetapi jika hasil dari perlombaan kekalahan maka anak akan belajar untuk menerima hasil tersebut dengan lapang dada.

4. Akademis

Tak hanya menyoal tentang berenang saja yang perlu dipersiapkan, aspek dari akademis seorang atlet pun tidak boleh diabaikan begitu saja. Banyak sekali contoh dari atlet yang telah redup dari dunia olahraga memiliki masa depan yang kurang mengenakkan akibat karir atletnya tidak ditunjang dengan pendidikan akademis yang baik. Maka, hal terakhir yang dapat dipersiapkan adalah menyiapkan pendidikan akademis sebaik mungkin untuk bekal di masa depan.

MUHAMMAD SYAIFULLOH 

Baca: PB PRSI Ingin Rangkul Diaspora untuk Perkuat Timnas Renang Indonesia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.