Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) Inspektur Jenderal Polisi Suwondo Nainggolan menyatakan telah mengantisipasi lonjakan kendaraan setelah dimulainya operasional jalur Tol Yogya-Solo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak Sabtu, 15 April 2023, jalur tol sepanjang enam kilometer tersebut dioperasikan secara terbatas untuk mendukung layanan arus mudik dan arus balik Lebaran 2023. "Rekayasa lalu lintas untuk jalur tol itu situasional, melihat kondisinya," kata Suwondo Senin 17 April 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lebih lanjut Suwondo menjelaskan bahwa rekayasa lalu lintas yang dipersiapkan Polda DIY ada dua alternatif, yakni contraflow (bisa dua jalur berlawanan arah) dan one way (satu arah). "Jadi soal perlu contraflow atau one way system, melihat situasi di lapangan nanti," kata dia.
Pembukaan alur tol fungsional ini diprediksi menambah volume kendaraan yang masuk ke Yogyakarta. Peningkatan jumlah kendaraan itu diperkirakan bakal memadati pintu timur masuk Yogyakarta atau area Prambanan.
Area Prambanan nantinya akan dipasang penanda bagi masyarakat atau pemudik untuk memperhatikan tujuannya agar tak terjebak macet di pusat kota Yogyakarta.
Jika pengguna jalan tujuannya hanya melintasi Yogya ke Magelang, Purworejo, atau Bantul, mereka disarankan untuk tidak masuk lewat arah kota atau Jalan Solo. Melainkan bisa ambil jalur keluar di ring road utara atau selatan.
Suwondo mengatakan, puncak mudik di DIY diperkirakan hadir di tanggal 20 April 2023 mendatang. Sementara arus balik diperkirakan mencapai puncak di tanggal 25 April dan 1 Mei 2023.
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto