Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mobil

Ban Mobil Benjol Gara-gara Malas Isi Angin, Mitos atau Fakta?

Ada beberapa penyebab ban mobil benjol. Satu di antanya adalah dikarenakan memiliki tekanan angin yang kurang.

28 Maret 2023 | 06.30 WIB

Ilustrasi mengganti ban mobil. (Auto2000)
Perbesar
Ilustrasi mengganti ban mobil. (Auto2000)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi pemilik mobil yang pernah mengalami ban mobil benjol, mungkin pernah mendengar bahwa penyebab dari benjolnya ban itu akibat malas isi angin ban. Kemudian juga ada menyebutkan bahwa ban mobil bisa benjol dan pecah karena tekanan angin yang terlalu tinggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Menurut Aftersales Business Division Head Auto2000 Nur Imansyah Tara, ban mobil benjol memiliki penyebab utama tekanan udara ban yang kurang. Ban yang tekanan udaranya kurang saat menabrak benda keras seperti batu, trotoar, atau lubang jalan, akan membuat dinding ban menekuk, terjepit antara pelek dan permukaan jalan secara tiba-tiba, lalu membuat anyaman benang pada dinding ban putus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Jangan pernah mengabaikan tekanan angin ban mobil meskipun jarang dipakai. Tekanan angin yang tidak sesuai standar menyebabkan berkurangnya kenyamanan dan berisiko pada keamanan kendaraan," kata Nur Imansyah dalam siaran pers yang diterima Tempo hari ini, Selasa, 28 Maret 2023. 

Benjolan atau tonjolan di dinding ban tidak langsung muncul saat ban masih kekurangan tekanan udara. Saat tekanan udara ban ditambah, udara akan mengisi rongga bekas benang yang patah dan muncul benjol di dinding ban.

Pengendara akan merasakan seperti melewati jalan yang bergelombang terus-menerus ketika salah satu ban benjol. Kekuatan ban juga berkurang karena benang penahannya sudah putus, cukup riskan jika kembali menabrak benda keras atau menahan bobot mobil saat muatan penuh.

Dalam jangka panjang, permukaan luar dinding ban dapat sobek sehingga anyaman benang terkena air dan udara luar. Akibatnya, akan timbul karat yang semakin merusak dinding ban, sehingga menimbulkan potensi ban meletus kapan saja ketika mendapatkan tekanan kerja yang berat.

Untuk mengatasi hal tersebut, pemilik mobil perlu menjaga tekanan udara ban sesuai rekomendasi pabrikan. Jika tekanan udara ban kurang, bisa menyebabkan keausan ban di kedua sisi luar, setir menjadi berat, hingga ban benjol saat menabrak benda keras. 

Namun jika angin ban diisi berlebihan, maka akan tetap ada dampak buruknya seperti setir terlalu ringan, ban kehilangan grip sehingga sulit dikendalikan, hingga keausan ban dominan di sisi dalam. Oleh sebab itu, pastikan tekanan udara tetap sesuai dengan rekomendasi pabrikan.

Pilihan Editor: Ini Tanda Ban Mobil Perlu Dilakukan Balancing, Jangan Tunggu Rusak

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus