Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Motor

Electrum Ungkap 3 Alasan Motor Listrik Masih Minim Peminat

CEO Electrum Jack Yang mengatakan, alasan pertama minimnya minat masyarakat Indonesia terhadap motor listrik. Apa saja faktornya?

10 November 2023 | 09.00 WIB

Electrum H5 memakai baterai swap. (Foto: Tempo/Dimas Prassetyo)
Perbesar
Electrum H5 memakai baterai swap. (Foto: Tempo/Dimas Prassetyo)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Electrum menginformasikan bahwa saat ini penetrasi motor listrik di Indonesia masih kurang dari 0,2 persen. Perusahaan patungan antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk dan PT TBS Energi Utama Tbk ini mengungkapkan alasan mengapa minat masyarakat Indonesia terhadap motor listrik masih sangat minim.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

CEO Electrum Jack Yang mengatakan, alasan pertama minimnya minat masyarakat Indonesia terhadap motor listrik adalah banyaknya produk sepeda motor listrik yang performanya terbilang mengecewakan. Performa itu mencakup daya jangkau, akselerasi, kecepatan, atau sekadar kualitas pembuatannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Hal itu menghalangi semua orang untuk berpindah ke motor listrik dan justru malah banyak orang yang kembali ke motor konvensional karena alasan itu," kata Jack dalam acara peluncuran motor listrik Electrum H5 di Jakarta, Kamis, 9 November 2023.

Faktor kedua adalah infrastrukturnya yang tidak memadai. Menurut Jack, pengisian daya sepeda motor listrik berperforma tinggi saat ini masih memakan waktu lama. Apalagi, kesempatan pengisian daya di rumah masih terbatas karena kapasitasnya saat ini masih di angka 900 hingga 1.300 watt.

Lalu, faktor terakhir adalah harga jual motor listrik yang terbilang masih mahal. Menurut Jack, beberapa motor listrik memang sudah dibekali dengan daya jangkau, akselerasi, kecepatan, keandalan, dan kualitas baik, hanya saja harga jualnya masih terlalu mahal.

"Apalagi banyak di antaranya yang sebenarnya dijual bersama dengan baterainya. Jadi, itu merupakan masalah inti yang harus kita selesaikan," ucapnya.

Sebenarnya, Pemerintah Indonesia saat ini telah menggelontorkan insentif motor listrik dengan besaran Rp 7 juta per unit. Insentif tersebut diharapkan bisa mempercepat adopsi kendaraan listrik di Tanah Air.

Hanya saja, insentif ini masih belum menunjukkan pertumbuhan penjualan motor listrik di Indonesia. Berdasarkan data dari situs Sisapira, proses pendaftaran insentif motor listrik tercatat ada 5.849 pendaftar, dengan total 4.148 unit sudah tersalurkan.

Tapi jumlah tersebut belum ada 10 persen dari target yang ditetapkan tahun ini. Pemerintah menargetkan 200.000 unit kuota motor listrik subsidi yang tersalurkan hingga akhir tahun ini, namun kuota yang tersisa masih 188.641 unit.

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus