Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hyundai menargetkan bisa mengoperasikan mobil terbang secara legal pada dekade ini. Mobil terbang itu nantinya tidak hanya untuk mengangkut kargo, tetapi juga bisa untuk mengangkut orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kita bisa melihat beberapa aplikasi tipe dalam kota dengan Urban Air Mobility. Tapi itu menjelang akhir dekade ini dan skalanya jelas lebih kecil," kata President dan CEO Hyundai Motor Europe Michael Cole, dikutip dari laman Carscoops hari ini, Sabtu, 10 Juni 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, Hyundai telah memamerkan pesawat otonom VOTL (Vertical Take Off and Landing) dalam ajang CES 2020. Pengembangan mobilitas udara tingkat lanjut ini akan bekerja sama dengan perusahaan asal Amerika Serikat, Supernal.
Hyundai saat ini telah bekerja sama dengan Pemerintah Inggris untuk meluncurkan pesawat tanpa awak pengangkut kargo. Kerja sama dengan Pemerintah Inggris dan Dewan Kota Coventry juga akan menciptakan Air One sebagai lokasi lepas landas dan mendarat vertikal mobil terbang tersebut.
Tahun lalu, Supernal juga telah meluncurkan konsep eVTOL di ajang Farnborough International Airshow. Konsep ini akan menjadi pratinjau untuk mobil terbang di masa mendatang dengan konfigurasi lima tempat duduk. Mobil terbang ini diciptakan oleh desainer otomotif Hyundai dengan mengambil inspirasi dari filosofi biomimikri.
DICKY KURNIAWAN | CARSCOOPS
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto