Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Otomotif

Indonesia Jadi Produsen Nikel Terbesar di Dunia, Total Cadangan 21 Juta Metrik Ton

Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia pada 2022.

14 Juli 2023 | 14.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia pada 2022. Menyandang status tersebut, berapa sebenarnya volume cadangan nikel yang ada di Indonesia?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam laporan USGS, jumlah produksi nikel di dunia pada 2022 diperkirakan mencapai 3,3 juta metrik ton (MT). Jumlah tersebut meningkat 20,88 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya tercatat sebanyak 2,73 juta metrik ton.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Indonesia berkontribusi sebanyak 1,6 juta metrik ton atau sekitar 48,48 persen dari produksi global keseluruhan. Selain itu, tahun lalu Indonesia juga memiliki cadangan nikel terbesar dengan jumlah 21 juta metrik ton, mengalahkan Australia di posisi kedua dengan jumlah 19 juta metrik ton.

Melansir mining-technology.com, GlobalData mencatatkan Indonesia mengalami peningkatkan output nikel sebesar 13 persen pada tahun 2021. Jumlahnya diprediksi akan terus meningkat sebesar empat persen selama kurun waktu 2022 hingga 2026.

Nikel di Indonesia saat ini dikelola oleh empat perusahaan tambang nikel terkemuka di Tanah Air, yakni Sumitomo Metal Mining, PT Vale Indonesia Tbk, PT Antam (Persero) Tbk., dan Eramet.

Produksi nikel Sumitomo Metal Mining mengalami penurunan 5 persen selama periode 2020-2021. Begitu juga dengan Vale dan Antam yang masing-masing mengalami penurunan produksi 5 persen dan 0,58 persen selama periode yang sama.

Namun di kuartal pertama 2023, Vale Indonesia mencatatkan kenaikan jumlah produksi nikelnya. Perusahaan ini memiliki 118 ribu hektare tambang nikel yang tersebar di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan.

Hingga saat ini, Vale telah menghasilkan nikel dalam matte sebanyak 16.769 ton atau naik 21 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, Eramet Indonesia melalui PT Weda bay Nickel, mencatatkan cadangan nikel sebesar 12,2 juta ton. Cadangan nikel Eramet ini rata-rata memiliki kandungan nikel sebesar 1,48 persen.

DICKY KURNIAWAN | ANDIKA DWI

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus