Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Motor

Pasar Motor Bebek Meredup, Ini Alasan Yamaha Masih Memproduksinya

Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menyatakan tipe bebek masih memiliki pasar dan ada permintaan.

2 Maret 2020 | 10.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pasar sepeda motor tipe bebek atau underbone terus mengalami penurun digerus popularitas tipe skuter matik. Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia atau AISI, menyebutkan penjualan motor bebek pada kisaran 7 persen. Namun Yamaha Indonesia Motor Manufacturing tetap memproduksi tipe ini diantaranya, Yamaha Vega Force dan Yamaha Jupiter MX King.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Public Relation Manager PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Antonius Widiantoro mengatakan tipe bebek masih laris di pasar luar Jawa. Di luar Jawa, kondisi jalanan maupun kontur tanahnya tidak semulus di Jawa maupun perkotaan. Di daerah dengan kondisi jalanan atau memiliki medan berat membutuhkan motor yang handal dan bebek menjadi pilihan. "Motor bebek masih ada demand di luar Jawa," katanya Jumat 28 Februari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada awal 2000-an, motor bebek menjadi andalan semua produsen sepeda motor. Hanya saja, setelah popularitas motor matik terus naik pasar bebek semakin tergerus. Ia mengaku tidak khawatir dengan pasar yang terus menurun. "Selama masih ada demand, kami akan terus produksi," ucapnya.

Selain wilayah luar Jawa, model bebek juga banyak dipesan dan digunakan untuk motor operasional instansi pemerintah maupun pemerintah daerah. Motor bebek ini terkenal tangguh dan irit bahan bakar sehingga banyak dipakai untuk kendaraan operasional. "Banyak juga dipakai untuk operasional dari instansi pemerintah," ucapnya.

Bagi Yamaha, kata dia, produksi kendaraan tidak selalu mengikuti tren dari konsumen. Namun, Yamaha berusaha membuat pasar baru bukan hanya mengikuti pasar. Ia mencontohkan saat Yamaha melahirkan Nouvo motor matik pertama buatan Jepang. "Ketika itu matik belum ramai, kami ciptakan pasarnya," katanya.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus