Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi sejumlah sektor industri, termasuk untuk penjualan motor klasik atau motor jadul. Hal tersebut dialami Totok Warsito, pemilik showroom Galeri Motor Jadul Pondok Cabe, Tangerang Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Totok mengaku sebelum pandemi dirinya bisa menjual 5 hingga 7 unit motor klasik setiap bulannya. Namun semenjak pandemi dan pemberlakuan PPKM, Galeri Motor Jadoel hanya bisa menjual 3 unit saja selama sebulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pandemi ini tentunya berdampak buat banyak industri. Penjualan motor jadul juga terdampak dari pandemi ini," kata Totok kepada Tempo hari ini, Kamis, 5 Agustus 2021.
Kendati penjualan menurun, namun Pakde, sapaan akrab Totok, mengatakan bahwa saat ini tren motor klasik terus mengalami peningkatan. Banyak dari konsumen yang membeli motor jadul untuk penggunaan sehari-hari hingga untuk koleksi dan pajangan.
"Rata-rata sekarang itu yang beli anak muda. Bapaknya yang datang beli motor untuk anaknya. Bahkan ada konsumen yang membeli motor yang keadaannya kurang baik, tapi tetap dibeli karena motor tersebut punya sejarah panjang," ujar Pakde.
Galeri Motor Jadoel menawarkan beragam model motor klasik dari berbagai merek. Misalnya Honda C70, Suzuki TS 100, Suzuki TS 125, Yamaha L2 Super, Honda Z90, Suzuki A100, hingga sejumlah motor langka seperti Honda CG dan Kawasaki Binter ELX.
Harga yang ditawarkan juga beragam, mulai dari yang termurah Rp1 jutaan hingga yang termahal Rp130 jutaan. Kemudian kondisi motor klasik yang dijual juga dipastikan sehat dan memiliki surat-surat yang lengkap, hanya saja pajaknya rata-rata sudah mati.