Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hari ulang tahun Satuan Pengamanan (Satpam) Indonesia diperingati setiap 30 Desember tak bisa dipisahkan dari Jenderal Polisi Awaloedin Djamin, yang digelari Bapak Satpam Indonesia. Sosok di balik pengambil keputusan yang dipakai sebagai landasan hadirnya Satpam saat ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pembentukan Satpam dimulai ketika pada tahun 1978, Awaloedin Djamin dilantik sebagai Kepala Kepolisian RI di tengah kondisi keamanan negara yang tidak menentu. Setelah mempelajari berbagai situasi dengan melakukan berbagai penelitian dan studi banding, Awaloedin mengeluarkan berbagai kebijakan yang memiliki maksud untuk meningkatkan keamanan negara hingga lingkup terkecil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Visi itu diwujudkan dengan membentuk suatu pengamanan swakarsa yang menggalang partisipasi masyarakat yang latihan dasarnya diberikan oleh kepolisian. Akhirnya, pada 30 Desember 1980, terbentuklah Satpam yang yang dikukuhkan dengan pembentukan SK Kapolri SKEP/126/XII/1980 Tentang Pola Pembinaan Satuan Pengamanan.
Jenderal Polisi Awaloedin Djamin lahir di Padang, Sumatera Barat pada 26 September 1927. Awaloedin memiliki latar belakang pendidikan sebagai mahasiswa ekonomi pada salah satu universitas antara tahun 1949-1950. Selanjutnya, ia memilih untuk mengikuti pendidikan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan berhasil lulus pada tahun 1955.
Kemudian, setelah menamatkan PTIK, Kapolri ke-8 itu mengikuti program Graduate Scchool of Public and International Affair di Universitas Pittsburd, Amerika Serikat dan meraih gelar doktor dari School of Public Administration di Universitas California Selatan pada 1963.
Awaloedin Djamin juga sempat menjabat sebagai lector luar biasa di PTIK pada 1964. Setelah itu, ia beralih tugas membantu presiden dan menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja Kabinet Ampera pada 1966 dan Deputi Pangkat Urusan Khusus pada 1968. Dua tahun setelahnya, Awaloedin ditunjuk unntuk menjadi Direktur Lembaga Administrasi Negara (LAN). Bahkan, sebelum memimpin Polri, ia menduduki posisi Dutta Besar untuk Jerman Barat periode tahun 1976-1978.
Semasa hidupnya, Bapak Satpam Indonesia, Awaloedin Djamin menerima berbagai penghargaan sebagai bentuk tanda jasanya. Di antaranya seperti Bintang Bhayangkara, Bintang Mahaputra Adipradana, dan Bintang Dharma. Awaloedin berpulang pada usianya yang ke 91 tahun tepat tanggal 31 Januari 2019 di Rumah Sakit Medistra, Jakarta.
RISMA DAMAYANTI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.