Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Pemerintah Mulai Rehabilitasi Dampak Banjir di Bekasi

Rehabilitasi di kawasan banjir Bekasi segera dilakukan, terutama terhadap fasilitas publik yang terdampak.

6 Maret 2025 | 15.07 WIB

Warga membersihkan lumpur sisa banjir di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Bekasi, Jawa Barat,  5 Maret 2025. Tempo/Martin Yogi Pardamean
material-symbols:fullscreenPerbesar
Warga membersihkan lumpur sisa banjir di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Bekasi, Jawa Barat, 5 Maret 2025. Tempo/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mulai merehabilitasi wilayah terdampak banjir di Bekasi, Jawa Barat. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno mengatakan rehabilitasi segera dilakukan, terutama terhadap fasilitas publik yang terdampak banjir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Kami juga mulai masuk ke tahap rehabilitasi, terutama infrastruktur-infrastruktur layanan publik seperti jembatan yang putus, sekolah yang tidak bisa dimanfaatkan. Semua itu harus segera dipulihkan,” kata Pratikno usai memimpin rapat koordinasi di Pendopo Wali Kota Bekasi, dikutip dari keterangan resmi Kemenko PMK pada Kamis, 6 Maret 2025.

Pratikno mengatakan upaya pemulihan juga dilakukan mulai dari penyaluran bantuan, perbaikan infrastruktur, hingga langkah mitigasi untuk mencegah bencana serupa terjadi di masa depan.

“Masih ada yang mengungsi, dan masyarakat yang masih di rumahnya masing-masing juga membutuhkan bantuan,” ujar Pratikno.

Pemerintah, kata Pratikno, menyalurkan bantuan dana siap pakai senilai Rp1,4 miliar. Bantuan tersebut mencakup paket sembako, makanan siap saji, air mineral, telur, minyak goreng, hygiene kit, selimut, matras, kasur lipat, terpal, perahu karet, serta perahu polyethylene.

Selain itu, pemerintah juga mengalokasikan dana operasional sebesar Rp200 juta untuk mendukung upaya tanggap darurat di lapangan.

Di sisi lain, pemerintah juga melanjutkan operasi modifikasi cuaca yang telah dilakukan sebelumnya untuk mengurangi curah hujan di wilayah terdampak. Langkah ini telah mencegah intensitas hujan semakin tinggi dan memperparah kondisi banjir di Bekasi serta wilayah sekitarnya.

Dia mengatakan pemerintah saat ini mulai mengidentifikasi dampak bencana, termasuk kerusakan permukiman, infrastruktur, serta kerugian ekonomi dan sosial.

Selain fokus pada penanganan bencana saat ini, pemerintah juga telah menyusun strategi mitigasi untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Dia berujar bahwa koordinasi dengan Kemenko Infrawil sudah dilakukan sejak awal guna merancang infrastruktur yang lebih tahan terhadap bencana.

Secara keseluruhan, banjir yang melanda Kota Bekasi sendiri telah berdampak pada 16 kelurahan di 10 kecamatan. Menurut hasil kaji cepat per Rabu, 5 Maret 2025, sedikitnya 61.233 dari 18.738 kepala keluarga terdampak. Tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut, kendati demikian banjir telah membuat mobilitas dan aktivitas masyarakat menjadi terkendala.

Hendrik Yaputra

Hendrik Yaputra

Bergabung dengan Tempo pada 2023. Lulusan Universitas Negeri Jakarta ini banyak meliput isu pendidikan dan konflik agraria.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus