Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

6 Poin Pidato Prabowo di Musrenbangnas, dari Pertumbuhan Ekonomi hingga Soal Neoliberalisme

Prabowo menyebut tantangan pertumbuhan ekonomi 8 persen hingga soal paham ekonomi neoliberalisme saat pidato di acara Musrenbangnas kemarin.

31 Desember 2024 | 09.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Prabowo Subianto saat mengucapkan sumpah jabatan disaksikan Presiden ke-7 RI Joko Widodo dalam Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 20 Oktober 2024. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden masa jabatan 2024-2029. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengingatkan berbagai hal saat berbicara di acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional atau Musrenbangnas di Bappenas pada Senin, 30 Desember 2024. Prabowo dalam kesempatan itu mengaku ditantang pihak luar negeri untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen. Menurut dia, pihak luar negeri tak yakin target itu bisa terwujud.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berikut beberapa poin pidato Prabowo di Musrenbangnas kemarin:

1. Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Prabowo mengatakan tetap optimistis bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya optimistis. Saya yakin bahwa kita akan berbuat baik dan kita akan bikin kaget semua pihak, pihak-pihak luar negeri," kata dia.

Prabowo mengaku jika pemerintah berhasil menggerakkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen, maka ia dijanjikan akan ditraktir makan malam gratis oleh pihak-pihak di luar negeri yang menantangnya.

"Kalau mencapai 8 persen, saya akan dikasih makan malam gratis, saya boleh pilih menunya. Saya akan pilih menu yang paling mahal,” ujarnya.

Walaupun telah menetapkan target itu, Prabowo sendiri mengakui pertumbuhan ekonomi 8 persen belum tentu tercapai.
 
“Belum tentu kita akan capai 8 persen, tapi sekali lagi, pemimpin-pemimpin yang berani, pemimpin-pemimpin yang besar dalam sejarah, dari pengalaman saya sendiri dalam karier saya sebagai prajurit – kalau saya hadapi musuh yang berat, saya harus yakin saya akan berhasil,” kata mantan Menteri Pertahanan itu.

2. Janji Tindak Tegas Kasus Penyelundupan

Prabowo dalam keempatan itu juga bicara tentang kasus penyelundupan yang masih terjadi di Indonesia. Menurut Prabowo, penyelundupan telah membahayakan kedaulatan bangsa dan rakyat Indonesia.

Dia mencontohkan kasus penyelundupan tekstil dari luar negeri ke Indonesia. "Penyelundupan tekstil mengancam industri tekstil kita, mengancam kehidupan ratusan ribu pekerja kita," katanya saat berpidato di Musrenbang Nasional RPJMN 2025-2029, dipantau secara daring melalui YouTube Sekretariat Presiden pada Senin, 30 Desember 2024.

Dia mengatakan bakal menindak tegas pelaku penyelundupan yang telah merugikan Indonesia tersebut. Kepala negara berujar akan meminta pendapat dari para ahli hukum perihal tindakan yang bisa dilakukan olehnya dalam menindak penyelundupan itu.

"Saya nanti akan cari ahli-ahli hukum, apa wewenang yang bisa saya berikan kepada aparat," ujarnya.

3. Makan Bergizi Gratis Tingkatkan Perputaran Uang di Desa

Presiden Prabowo Subianto ikut menyinggung soal program Makan Bergizi Gratis dalam pidatonya di acara Musrenbangnas. Menurut dia, program ini bakal meningkatkan perputaran uang, terutama di pedesaan,

Dari Dana Desa yang saat ini dianggarkan Rp 1 miliar per tahun, menurut Prabowo, uang yang beredar bisa naik lima hingga tujuh kali lipat.

"Jadi, bukan kami tambah (anggaran). Kami akan tambah, tapi melalui mekanisme yang harus sampai ke sasaran," kata Prabowo.

4. Ingatkan Jangan Korupsi dan Mark Up

Prabowo dalam pidatonya juga mengingatkan agar aparat pemerintahan tidak menggelembungkan anggaran atau mark up atau korupsi.

Kepala negara berujar, mark up barang atau proyek sama saja merampok uang rakyat.

"Klau bikin proyek yang nilainya 100 juta, ya 100 juta. Jangan dibilang  150 juta," kata Prabowo. "Budaya ini harus dihilangkan."

5. Lahan Sawit Diperluas dan Dijaga Aparat

Presiden Prabowo mengatakan, lahan kelapa sasawit di Indonesia perlu ditambah.  Sebab, kelapa sawit menjadi komoditas strategis. Dalam lawatannya ke luar negeri, Prabowo mengklaim banyak negara yang mengharapkan dan takut tidak bisa mendapatkan sawit Indonesia.

Prabowo berujar, kelapa sawit merupakan pohon dan memiliiki daun. Karena itu, tanaman ini bisa menyerap karbondioksida. "Dari mana kok kita dituduh yang mboten-mboten saja (yang tidak-tidak) oleh orang-orang itu," kata Prabowo.

Adapun anggaran sawit menyebabkan deforestasi justru ditepis Prabowo. Ia mengatakan sawit merupakan pohon dan punya daun.

Karena itu, tanaman ini bisa menyerap karbondioksida. "Dari mana kok kita dituduh yang mboten-mboten saja (yang tidak-tidak) oleh orang-orang itu," kata Prabowo.

Selain mengatakan lahan sawit perlu diperluas, Prabowo meminta agar lahan sawit yang sudah ada di Indonesia untuk dijaga. Ia menginstruksikan ini kepada kepala daerah hingga aparat penegak hukum. 

"Bupati, gubernur, pejabat, tentara, polisi, jagalah kebun-kebun kelapa sawit kita," ujar Prabowo. "Itu asset negara."

6. Singgung Paham Ekonomi Neoliberalisme

Prabowo sempat menyinggung soal paham ekonomi neoliberalisme yang dianut negara di luar negeri. 

Menurut dia paham ini tidak dianut oleh Indonesia karena para pendiri bangsa diklaimnya menyusun perekonomian dengan dasar asas kekeluargaan.

“Pendiri bangsa Indonesia tidak menganut paham itu (neoliberalisme). Pemerintah bukan hanya wasit, pemerintah bertanggung jawab, harus menjadi pengayom rakyat,” kata Prabowo saat berpidato di Musrenbang Nasional RPJMN 2025-2029, dipantau secara daring melalui YouTube Sekretariat Presiden pada Senin, 30 Desember 2024.

Riri Rahayu, Nabila, Alif Ilham, dan Novali berkontribusi dalam artikel ini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus