Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

70 Gedung Sekolah di Kota Serang Alami Kerusakan Berat

Menurut Suherman, kerusakan gedung sekolah itu akan segera ditangani.

28 November 2023 | 13.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Guru mengajar sejumlah siswa yang duduk di lantai tanpa bangku dan meja belajar di SD Negeri Gelam 2 di Kampung Cigelam, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten, Kamis, 2 September 2021. ANTARA/Asep Fathulrahman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 70 gedung sekolah di Kota Serang Banten tercatat mengalami kerusakan berat. Jumlah itu termasuk gedung SD dan SMP.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Totalnya ada 70 gedung sekolah yang mengalami rusak berat, 50 gedung SD dan 20 gedung SMP," kata Kepala Dinas Pedidikan dan Kebudayaan Kota Serang Tb Suherman, Selasa, 28 November 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Suherman, kerusakan sekolah itu akan segera ditangani. Untuk sekolah dengan kriteria kerusakan sedang hingga berat akan diperbaiki menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Serang.

"Segera kami usulkan ke Pemkot Serang," kata Suherman.

Untuk kerusakan dengan kriteria ringan, Suherman menyebut dapat ditangani oleh masing-masing sekolah dengan menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS). "Jadi, kalau hanya rusak ringan sebetulnya masih bisa diperbaiki oleh pihak sekolah, termasuk dengan ketersediaan meja dan kursi," kata dia.

Kota Serang sendiri menyediakan dana untuk pendidikan dari APBD senilai Rp 487 miliar. Dari jumlah itu, 70 persen untuk gaji guru, dana BOS sertifikasi guru, pengadaan barang dan jasa serta fisik.

"Itu pola yang kita terapkan selama ini. Untuk fisik gedung sekolah mulai dari SD hingga SMP kebanyakan pada bagian atap yang rusak, karena sudah puluhan tahun tidak diperbaiki," kata Suherman.

Untuk tahun depan, Kota Serang mengusulkan meja dan kursi untuk memenuhi kebutuhan sekolah, mulai dari SD hingga SMP. Suherman menyebut fasilitas itu dianggarkan meski bisa memanfaatkan dana BOS masing-masing sekolah.

"Tentu kekurangan itu tidak bisa ditangani oleh sekolah, kalau memang banyak meja dan kursi yang dibutuhkan, akan kita bantu untuk diusulkan," kata Suherman.

Sebelumnya sempat ramai menjadi sorotan mengenai sekolah di Kota Serang yang siswanya belajar di lantai. Hal itu karena meja dan kursi di sekolah itu rusak sehingga tak bisa digunakan. Selama lima bulan, siswa kelas 3 sekolah itu belajar secara lesehan. Namun akhirnya bantuan meja dan kursi datang dari Pemkot Serang setelah anggota DPRD setempat menegur.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus