Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Denpasar - Calon Gubernur Bali, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, hadir dalam unjuk rasa menolak reklamasi Teluk Benoa di lapangan Niti Mandala, Renon, Denpasar, Sabtu, 13 Januari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ada undangan terbuka begitu, ya saya coba saja (datang), cuma ini bukan panggung saya. Jangan disangka memanfaatkan apa segala macam," katanya, Sabtu, 13 Januari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat demonstrasi berlangsung, Rai tidak masuk barisan masyarakat yang lain. Ketika aksi berpusat di depan kantor Gubernur Bali, Rai menjaga jarak. Rai duduk bersama tim relawannya sekitar 20 meter dari pusat demonstrasi.
Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dalam Pilgub Bali berpasangan dengan Ketut Sudikerta. Mereka telah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali, Selasa, 9 Januari 2018. Pasangan calon tersebut diusung oleh empat partai politik, yaitu Golkar, NasDem, Gerindra, dan Demokrat. Adapun tiga partai pendukung, yaitu PKS, PBB, dan Perindo.
Saat pendaftaran di KPU Bali, Rai sempat menjelaskan penolakan reklamasi merupakan aspirasi koalisi partai politik. "Itu kesepakatan dari partai koalisi mengusung suatu jargon dalam pakta integritas, salah satunya tolak reklamasi," tutur Rai. Saat ini, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra menjabat sebagai Wali Kota Denpasar. Sedangkan pasangannya, Ketut Sudikerta adalah Wakil Gubernur Bali.
Adapun Koordinator Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi (ForBALI), I Wayan 'Gendo' Suardana, saat orasi mengimbau agar gerakan perlawanan yang sudah memasuki tahun ke lima tersebut tidak terpengaruh oleh pilgub. "ForBALI sampai detik ini tetap menyatakan gerakan yang independen dan mandiri," katanya.
Menurut Gendo, dinamika ForBALI pada tahun ini menjadi berat. Penolakan reklamasi Teluk Benoa, ujar dia, menjadi isu krusial dalam menentukan elektabilitas politik. "Tidak akan kita gadaikan gerakan ini hanya untuk semata-mata kontestasi (pilgub) lima tahunan. ForBALI ini bukan kuda tunggangan, kita adalah barisan yang benar-benar menjaga dan memenangkan Teluk Benoa dari reklamasi," ujarnya.