Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Struktur Tim Pemenangan Nasional atau TPN Ganjar-Mahfud didominasi kalangan pengusaha. Selain itu, TPN Ganjar-Mahfud juga membentuk Deputi Tim Pemenangan Muda (TPM). Apa alasannya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ketua Tim TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid, mengungkap alasan banyaknya pengusaha di struktural tim mereka. Menurut Arsjad, ada perhatian khusus terhadap masalah ekonomi ke depan oleh TPN Ganjar-Mahfud.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Yaitu soal lapangan pekerjaan, bagaimana merawat stabilitas harga itu menjadi kunci sekali. Kemudian mengenai bagaimana pendapatan, kenaikan pendapatan tentu saja itu harus dibawa dengan produktivitas kan, kita ingin memastikan Indonesia Unggul supaya Indonesia bisa menjadi negara maju," kata Arsjad usai mengumumkan struktural TPN Ganjar-Mahfud di Gedung High End, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu malam, 1 November 2023.
Bos Indika Energy ini mengatakan, lapangan pekerjaan merupakan hal yang menjadi perhatian mereka. Hal ini akan didukung lewat pembentukan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
Salah satu caranya, kata Arsjad, adalah dengan meningkatkan peran sekolah vokasi. Begitu pula dengan wajib belajar 12 tahun yang didukung dengan pemberian kompensasi pada guru sehingga pada akhirnya bisa menciptakan SDM unggul.
"Itu makanya di dalam visi-misi dijelaskan supaya kita memastikan vokasi dan lainnya, salah satunya wajib belajar 12 tahun. Nah satu lagi masalah guru, kita memberikan kompensasi pada guru yang lebih baik," kata Arsjad.
Tak hanya itu, Arsjad juga mengatakan jika kunci dari semua program adalah investasi.
"Intinya adalah bagaimana program-program tadi bisa berjalan. Kami juga ingin memastikan salah satunya adalah mengenai hukum, karena tadi, kepastian hukum itu penting sekali karena itu akan menjemput lebih banyak investasi dan membuka lapangan kerja," ujar dia.
Mengenai pengurangan tenaga kerja asing, Arsjad mengatakan Indonesia memang perlu untuk mengurangi itu, namun harus memastikan dulu vokasinya bagaimana untuk menciptakan SDM unggul yang bisa digunakan.
"Kita harus melakukan pemetaan bagaimana industrialisasi ke depan, teknologi apa yang digunakan ke depannya, baru kita buat peta skill ke depan gimana. Nah peta skill ini untuk apa untuk the right skill untuk teman-teman pekerja baru, up skilling untuk pekerja dan buruh, itu menjadi kunci," kata Arsjad.
Selanjutnya: TPN bentuk deputi TPM
TPN bentuk Deputi TPM
TPN Ganjar-Mahfud juga membentuk Deputi TPM untuk menggandeng anak muda dalam pemenangan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.
Arsjad menjelaskan Deputi TPM diisi oleh anak muda yang diketuai oleh Dharmaji Suaradika yang merupakan seorang pengusaha. Arsjad mengatakan jika nantinya Deputi TPM akan membawa tiga nilai yang akan dipegang teguh.
"Yakni, inklusif untuk merangkul semua kalangan dan gender yang setara, cerdas dengan kampanye yang menyenangkan dengan menggunakan akal sehat, dan berpengalaman dengan konsep meritokrasi, memilih yang terbaik dan memberi ruang untuk berproses," kata Arsjad.
Menurut Arsjad, Deputi TPM yang inklusif ini adalah simbol pergerakan bersama untuk mewujudkan Indonesia Unggul.
"TPM yang mendukung Ganjar-Mahfud mengajak seluruh anak muda untuk turun, bergerak bersama dengan cara yang menyenangkan dan merangkul semua pihak," kata Arsjad.
Dengan isu perebutan anak muda dalam Pilpres 2024 mendatang karena bonus demografi, Arsjad mengingatkan, anak muda jangan hanya dijadikan objek dalam Pemilu 2024 namun mereka juga harus dilibatkan dalam proses yang baik, dilibatkan dalam ide-ide mereka, dan diajak melebur dengan masyarakat yang ada.
"Anak muda ini jangan hanya disuruh untuk belajar dan merasa pintar di kampus, tapi juga perlu turun dan melebur ke masyarakat. Anak-anak muda ini memiliki harapan, tidak hanya untuk generasi saat ini, tapi untuk generasi selanjutnya," kata Arsjad Rasjid.
ADIL AL HASAN | YUNI ROHMAWATI
Pilihan Editor: Bela Jokowi, Sekjen PSI: Memfitnah adalah Pekerjaan Sia-sia