Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Andil Kiyai Kampung

Desa banua anyar menjadi penting karena di sana ada pusat latihan bagi qari & qariah kal-sel yang akan mengikuti MTQ nasional. kh hamim, pemiliknya menghasilkan Rp 24 juta dari hasil kebunnya. (ds)

10 April 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

EMPAT kilometer dari kota Banjarmasin terdapat sebuah kampung, namanya Banua Anyar. Tentu saja takkan tertera di peta yang nasional. Tapi mudah dicari dari Banjarmasin. Dengan taksi "klotok" yang bertarif Rp 50, kampung ini mudah dicapai. Dengan taksi mini kota dari terminal Antasari dengan tarif yang sama pun boleh. Cuma saja tak bisa langsung sampai di kawasannya. Kabarnya ada niat Pemda Kodya Banjarmasin membenahi jalan ke sana, tapi entah kapan. Padahal Banua Anyar termasuk desa yang cukup tua. Yang seharusnya layak dapat kerlingan Kodya untuk dibangun ketimbang desa-desa lainnya yang belakangan muncul.] Namun barangkali di situlah letak soalnya. Kampung tua sulit mengitik-itik selera sang penguasa membangunnya. Tentu saja masyarakatnya tak mau menerima nasib begitu saja. Sejak perbaikan jalan-jalan sampai pemasangan listrik masyarakat tak cuma menunggu kucuran uang Pemda. Berswadayalah namanya. O, maaf, ada juga bantuan Walikota: 24 truk pasir buat memupuri jalan. Bantuan ini agaknya dirasa cukup. Toh itu kampung tak terpandang penting. Tak penting? Tapi di sana ada sebuah rumah permanen bertingkat dua tempat belajar atau semacam "pusat latihan" setiap hari" dan Qariah yang akan dikirim ke MTQ Nasional. Pemiliknya KH Hasan Mugeni Marwan, pembina MTQ Kalimantan Selatan, dan anggota Dewan Hakim MTQ Nasional. Para qari'/qariah dari sana harus dites dulu oleh itu Kiyai. Bukan cuma sampai di situ usaha ulama hafal Qur'an berusia 72 tahun dan namanya biasa disingkat Hamitn itu. Ia kini sedang sibuk membangun pesantren berukuran 52 x 10.5 M. bertingkat dua dan bisa menampung 300 santri. Telah Rp 24 juta dilahap itu pesantren yang entah kapan selesainya. Dan uang sebesar itu menurut sang Kiyai adalah hasil keringatnya selama 40 tahun berkebun. Tentu saja ia tidak melupakan amal Gubernur sebesar Rp 1/2 juta, Walikota Rp 1 1/2 juta tambah 400 buah kursi. Dengan begitu Banua Anyar akan menambah andil di bidang kegiatan agama. Di samping sudah punya andil bagi MTQ Nasional yang penyelenggaraannya sering jadi rebutan para Gubernur karena bernilai promosi besar. Begitu, kan?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus