Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai ke depannya kemajuan Indonesia tidak hanya mengandalkan dari aspek ekonomi, tapi juga dari pengembangan budaya. Anies mengingatkan bahwa Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa dan bahasa, sehingga memiliki kekayaan budaya yang dahsyat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kekayaan seni yang luar biasa, maka ke depan kita tidak bisa hanya mengandalkan, kemajuan itu di aspek perekonomian saja, di aspek pendidikan kesehatan, tapi juga di aspek kebudayaan," kata Anies Baswedan saat mengisi Kuliah Kebangsaan FISIP UI 'Hendak ke Mana Indonesia Kita' di Balai Serbaguna Purnomo Prawiro, Kampus UI, Depok, 29 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menilai budaya Indonesia luar biasa dan bisa menjadi andalan untuk 'mendunia', bahkan dalam ilmu politik ada istilah Gastrodiplomasi. "Biasanya kita dengar Gastrologi, sakit perut itu. Tapi kalau Gastrodiplomasi ini salah satu keunggulan," kata Anies Baswedan.
Kata dia, posisi Indonesia ketika bicara produk gastronya, makanan manis penutup (dessert) satu pisang goreng. Kemudian dari CNN World Best Food, nomor satu rendang dan nomor dua nasi goreng.
"Berikutnya coba, best eaten soup in Indonesia, nomor satu rawon, nomor dua gulai cincang," katanya.
Selanjutnya es krim yang paling ikonis ada Zangrandi dari Surabaya, setelah itu es krim dari Italia ada Ragusa. Menurutnya, potensi tersebut besar, namun intervensi negara di bidang kebudayaan belum besar.
"Saya merasakan ini ketika mengurusi kebudayaan. Saya waktu itu Mendikbud, saya merasakan ketika di DKI. Negara harus hadir investasi di sini," ungkapnya.
Ia pun mencontohkan Korea Selatan di mulai tahun 1990-an, pemerintah mereka serius melakukan investasi di bidang kebudayaan dengan kebijakan-kebijakan yang sifatnya menumbuhkan kebudayaan. "Yang kedua ada investasi finansial di bidang kebudayaan, dan yang ketiga ada pembangunan infrastruktur di bidang kebudayaan," ujar Anies Baswedan.
Kalau negara investasi di bidang kebudayaan nanti, menurut Anies, tentu budaya itu akan tumbuh. Anies Baswedan menginginkan produk Indonesia tidak hanya menjadi berita di televisi sedunia, tetapi juga ingin dirasakan di rumah-rumah seluruh dunia.
"Jadi mindset-nya beda, bukan soal tokohnya yang dikenal di dunia, tapi produknya yang dikenal," kata bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan itu.