Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Atasi Perubahan Iklim, Anies Baswedan Akan Bentuk Badan Lembaga Iklim

Anies Baswedan akan membuat satu badan khusus lembaga iklim jika terpilih menjadi presiden periode berikutnya.

24 November 2023 | 09.22 WIB

Capres Anies Baswedan dalam konfensi pers rembuk ide transisi energi berkeadilan di Hote Le Meridien, Jakarta Pusat, Kamis, 23 November 2023. Tika Ayu/Tempo
Perbesar
Capres Anies Baswedan dalam konfensi pers rembuk ide transisi energi berkeadilan di Hote Le Meridien, Jakarta Pusat, Kamis, 23 November 2023. Tika Ayu/Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Capres nomor urut satu Anies Baswedan akan membuat satu badan khusus lembaga iklim jika menjadi presiden periode mendatang. Menurut Anies, hal tersebut untuk mendukung komitmen progresif perubahan iklim Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Penguatan lembaga khusus, lembaga iklim," kata Anies dalam diskusi tanya jawab di Rembuk Ide Transisi Energi Berkeadilan, di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Kamis, 23 November 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengatakan Indonesia telah memiliki lembaga/kementerian yang bergerak dalam isu lingkungan. Dalam silandia paparannya, Anies Baswedan menunjukkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), Badan Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup (BPDLH), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). 

Anies mengatakan keberadaan stakeholder tersebut, dapat dibuat kolaborasi dengan menetukan roadmap blueprint rencana bersama dengan badan khusus lembaga iklim. "Badan (badan khusus lembaga iklim) ini bukan semata-mata menyusun policy-nya tapi dia bertugas memonitoring atas eksekusi oleh existing governance agency, sehingga dia tidak menimbulkan ketimpangan tindihan atas apa yang dikerjakan pemerintah," kata Anies. 

Anies berharap badan khusus lembaga iklim ini bisa menjadi semacam partner ketika adanya kesulitan pelaksaan blueprint krisis iklim di lapangan, mencari solusi, menghubungkan dengan berbagai agensi yang ada di pemerintahan. "Jadi bukan monitoring yang sifatnya vanity, tapi monitoring yang sifatnya advisory," kata Anies Baswedan. 

Ia lantas menunjukkan beberapa badan khusus lembaga iklim di luar negeri. Misalnya, kata Anies ,di India ada badan iklim yang disebut Ministry of Environment, forest and Clinate Change, di Amerika terdapat Office of the US Special Presidential Envoy for Climate, di Inggris Departemen for Energy Security and Net Zero. Kemudian Perancis ada Ministri of Ecological Transition dan Bangladesh Ministry of Environment Forest and Climate Change dan Australia Climate Change Change Authority. 

Anies Baswedan mengatakan kelembagaan badan iklim ini dapat langsung di bawah presiden. Namun Anies menekankan supaya badan ini tupoksiya tidak tumpang tindih dengan lembaga/ kementerian yang sudah ada. "Menurut hemat kami adanya presiden di atasnya memuat laporan itu menjadi lebih kuat," ujarnya. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus