Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Bakal Dialihfungsikan, Inilah Sejarah Pembangunan Stasiun Gambir

Pembangunan Stasiun Gambir Jakarta memiliki sejarah panjang yang menyertainya.

9 Juni 2022 | 16.19 WIB

Calon penumpang kereta memadati Stasiun Gambir di masa mudik Lebaran di Jakarta, Kamis, 28 April 2022. Sejak 22 April sampai 1 Mei sebanyak 312.200 tiket telah terjual. TEMPO/Subekti
Perbesar
Calon penumpang kereta memadati Stasiun Gambir di masa mudik Lebaran di Jakarta, Kamis, 28 April 2022. Sejak 22 April sampai 1 Mei sebanyak 312.200 tiket telah terjual. TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Stasiun Gambir menjadi perbincangan publik. Sebab, stasiun ini dikabarkan akan dipensiunkan. Namun, setelah ditelusuri, kabar tersebut tidaklah benar. Stasiun Gambir ternyata bukan dipensiunkan melainkan dialihfungsian. 

Meskipun demikian, tidak sedikit orang mulai penasaran mengenai kebenaran tersebut, termasuk mencari informasi mengenai sejarah dari pembangunan Stasiun Gambir. Lantas bagaimana sejarah Stasiun Gambir?

Stasiun Gambir mengalami pengalihfungsian dengan tidak lagi melayani Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ). Stasiun Gambir akan difungsikan melayani Kereta Api Listrik (KRL). Sebelum itu, Stasiun Gambir memiliki sejarah panjang yang mengiringinya.

Melansir Dokumen Workshop Jakarta Biennale 2009, Stasiun Gambir merupakan sebuah stasiun yang berlokasi di Gambir, Jakarta Pusat, Indonesia. Stasiun ini didirikan pada zaman Hindia Timur Belanda, tepatnya pada dasawarsa 1930-an. Kemudian, Stasiun Gambir mengalami renovasi besar-besaran pada 1990-an.

Penamaan Gambir diambil dari kondisi geografis wilayah sekitar lingkungan stasiun kala itu yang dipenuhi oleh tanaman gambir. Pembangunan Stasiun Gambir diinisiasi Daendles sebagai pusat Pemerintahan Hindia Belanda di era penjajahan. Sebelumnya, kawasan stasiun ini merupakan sebuah daerah rawa-rawa dan padang ilalang.

Perusahaan Kereta Api Hindia Belanda mendirikan layanan kereta api pertamanya di Batavia pada 16 September 1971. Jalur rel kereta api yang disediakan membentang dari dekat pelabuhan Sunda Kelapa lama dan selatan hingga yang sekarang menjadi kawasan Gambir.

Pemberhentian di Gambir merupakan sebuah perhentian kereta api kecil (halte Koningsplein) yang berlokasi di perbatasan tenggara Kongisplein.

Lalu, pada 1884 didirikan sebuah stasiun besar untuk menggantikan Kongisplein, yang sekarang dikenal sebagai lokasi Stasiun Gambir. Sebelum bernama Stasiun Gambir, stasiun ini bernama Station Weltevreden.

Akhirnya, pada 1937, stasiun ini berubah nama menjadi Stasiun Batavia Koningsplein. Setelah kemerdekaan Indonesia, stasiun ini bernama Stasiun Gambir Jakarta. Stasiun ini melayani transportasi untuk tujuan utama di Pulau Jawa.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus